Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 25 April 2022 | 16:23 WIB
Awak media saat menerima paparan revitalisasi TSTJ oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. [Auara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) setelah Idul Fitri 2022 akan ditutup sementara selama enam bulan kedepan. 

Penutupan sementara ini dilakukan, karena revitalisasi TSTJ akan dimulai setelah lebaran atau bulan Mei 2022 nanti.

"Pengembangan TSTJ akan segera dimulai bulan Mei nanti. Lebaran ini masih menerima pengunjung dulu, setelah itu dengan sangat terpaksa kita tutup dulu selama enam bulan," ungkap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui, Senin (25/4/2022).

Pengembangan TSTJ ini akan dikebut selama enam bulan kedepan, bulan Desember 2022 sudah buka.

Baca Juga: Refleksi Setahun Pimpin Kota Solo, Gibran: Kami Minta Waktu dan PR Masih Banyak

Putra sulung Presiden Jokowi ini optimis pengerjaan revitalisasi TSTJ selama enam bulan bisa selesai. 

"Pokoknya ini kita kebut enam bulan selesai semua. Akhir tahun nanti sudah bisa buka," katanya. 

Konsep kedepan TSTJ, untuk satwa tidak dikerangkeng atau ditaruh dikandang. Tetap ada pagarnya, ada juga beberapa pagarnya itu berupa sungai buatan.

Nanti ada tempat pertunjukan ada di tengah, itu kandang stage, painting zoo, atau open stage. 

"Itu konsep baru buat TSTJ. Jadi akan lebih menarik lagi buat pengunjung," ungkap dia.

Baca Juga: Waduh! Gibran Pesimis Target 70 Persen Vaksin Booster Sebelum Lebaran Tidak Terpenuhi, Ini Penyebabnya

Jadi setelah bulan Desember 2022 nanti akan buka dengan rebranding atau tampilan baru. 

Tidak perlu khawatir, enam bulan TSTJ tutup sementara dan habis itu akan panen. 

"Saya yakin, ini kalau dibuka lagi pasti akan membludak, tambah ramai. Desember yang jelas harus selesai dan buka," tegas putra sulung Presiden Jokowi ini.

Untuk harga tiket masuk (HTM) setelah jadi hasil rapat terakhir tetap sama. Kalau pun naik hanya sedikit. 

Selama ditutup selama enam bulan tidak ada pemasukan untuk TSTJ dan itu tidak masalah. Itu sudah dihitung, tiap bulan itu Pemkot akan menanggung Rp350 juta. 

"Tiap bulan kita nanggung Rp350 juta, itu tidak apa-apa dan sudah saya bicarakan dengan Pak Sekda. Mungkin nanti kita ambilkan dana tidak terduga (DTT)," jelasnya.

Menurutnya, anggaran Rp350 juta itu untuk biaya gaji pegawai, dokter hewan, pakan satwa dan yang lainnya.

Selama pengerjaan, ada satwa yang diungsikan dulu ke Taman Safari, ada juga yang tetap di TSTJ. 

"Satwa ada yang diungsikan, ada yang tidak. Kalau yang diungsikan itu ke Taman Safari," sambung dia.

Untuk nama kedepan apakah akan diganti atau tidak itu tergantung dari masyarakat. Nanti akan dibuat semacam polling atau sayembara buat masukan nama.

"Kalau saya kemarin usul pas di rapat Bengawan Solo Zoo. Tapi nanti tergantung masukan masyarakat, tetap Jurug juga tidak apa-apa," jelasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More