Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 06 April 2022 | 20:16 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara di kawasan Kartopuran. [suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Angka kemiskinan di Kota Solo pada tahun 2021 mengalami peningkatan 0,37 persen menjadi 9,4 persen atau setara 48,790 jiwa.

Hal ini sempat disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam Rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ 2021 di DPRD Solo.

"Angka kemiskinan di Kota Solo tahun 2021 sebesar 9,4 persen, meningkat sebesar 0,37 persen dari realisasi 2020 sebesar 9,03 persen," tegas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (6/4/2022).

Peningkatan angka kemiskinan ini menjadi catatan dan pekerjaan rumah (PR) Pemkot untuk menurunkan jumlah ini. Persoalan ini bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemkot saja, tetapi membutuhkan dukungan dari legislatif.

Baca Juga: Nggak Bikin Jijik, Kisah Pemuda Solo Budidaya Tikus hingga Raih Omzet Jutaan

"Ini jadi PR kami menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. Tidak perlu takut dan panik," katanya.

Gibran menjelaskan, jika kenaikan angka kemiskinan hampir merata terjadi di seluruh wilayah. Karena ini dampak dari adanya pandemi Covid-19.

Menurutnya, meski angka kemiskinan naik tapi angka pertumbuhan ekonomi di Solo tahun 2021 meningkat sebesar 5,75 persen. Padahal setelah sempat minus 1,74 persen di tahun 2020 kemarin.

"Pertumbuhan ekonomi mulai naik. Jadi tidak perlu khawatir," sambung dia.

Putra sulung Presiden Jokowi ini juga mengatakan jika Angka Harapan Hidup 2021 meningkat sebesar 0,1 persen atau menjadi 77,32 jika dibandingkan capaian tahun 2020 yang diperoleh sebesar 77,22 persen.

Baca Juga: Lengkap dengan Bacaan Doa, Ini Jadwal Azan Magrib Waktu Buka Puasa di Kota Solo, 6 April 2022

"Tingkat inflasi Kota Solo pada 2021
sebesar 2,58 persen juga mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen, jika dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar 1,38 persen," ungkapnya.

Gibran meminta warga tidak perlu khawatir, apalagi kalau melihat tren pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Optimistis pertumbuhan ekonomi akan meningkat drastis akhir tahun nanti.

"Ini sudah kelihatan ada perbaikan. Kondisi ekonomi membaik, sudah dibolehkan mudik dan pasti pertumbuhan ekonomi makin menggeliat. Tenang saja apalagi event-event akan terus terselenggara," terang dia

Gibran menambahkan, jika pandemi Covid-19 menuntut adaptasi di seluruh aspek. Pada penyelenggaraan pemerintahan, perubahan dinamis telah disikapi melalui respon dan tindakan Pemkot untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi kita naik di 2021. Di 2020 padahal minus 1,74 persen, sedangkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,01 persen, jadi meningkat sebesar 5,75 persen," imbuhnya.

Sementara itu Juru Bicara Fraksi PKS, Abdul Ghofar Ismail mengatakan angka tingkat kemiskinan di Solo memang tinggi.

Kenaikan ini menempatkan posisi tertinggi untuk tingkat kota di Jawa Tengah. Ini jelas menjadi keprihatinan bersama.

"Jadi Pemkot tidak berhasil mengantisipasi laju kemiskinan akibat dampak Covid-19," papar dia.

Ghofar mengatakan, jika Pemkot sudah mengalokasikan belanja tidak terduga sebesar Rp 109,6 miliar untuk penanganan Covid-19.

Di mana itu difokuskan pada bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan program pemulihan ekonomi.

Dari jumlah tersebut hanya terealisasi serapan anggaran sebesar 32,32 persen.

Namun, FPKS mengapresiasi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kenaikan.

Kontributor : Ari Welianto

Load More