SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo di bawah kepemimpinan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa akan genap satu tahun pada 26 Februari 2022 nanti.
Tingkat kepuasan masyarakat dalam kepemimpinan Gibran dan Teguh sangat baik. Berdasarkan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo mencapai 79,3 persen atau sangat baik.
Frekuensi nilai terbanyaknya adalah 80 persen atau 43 persen masyarakat memberikan nilai 80 untuk satu tahun pemerintahan Gibran.
Tidak hanya tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk memajukan Kota Solo kedepan juga sangat tinggi.
Hasil survei tingkat kepercayaan masyarakat sebanyak 98 persen, sedangkan kurang percaya hanya 2 persen.
"Hasil survei indek kepuasan masyarakat (IKM) pada satu tahun kepemimpinan Gibran sangat baik," terang Ketua Program Studi Strata (2) Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri Solo, Suwardi saat jumpa pers, Jumat (18/2/2022).
Suwardi menjelaskan, IKM merujuk pada rata-rata nilai yang diberikan masyarakat satu tahun pemerintahan Wali Kota Gibran adalah 79,3 persen.
Tingginya apresiasi positif atas capaian kinerja ini disebabkan karena wali kota dipersepsikan merakyat, tegas terhadap aparat demokrasi, lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
"Apresiasi capaian kinerja sangat baik, ini ditujukan dengan data persepsi. Itu meliputi, kualitas pelayanan aparatur pemkot di kantor lurah, camat dan balai kota, kemudian kualitas pelayanan kesehatan oleh puskesmas, pelaksanaan vaksinasi yang diinisiasi Pemkot serta kemampuan menyeimbangkan pelaksanaan kebijakan berorientasi kesehatan dan ekonomi," jelas dia.
Baca Juga: La Lembah Manah Dirawat di Rumah Sakit, Gibran Tak Hadiri Upacara HUT Kota Solo
Dikatakannya, aspek yang masih belum maksimal dilaksanakan adalah pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dasar (SD dan SMP). Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka (PTM) data menunjukan belum maksimal.
"Meski secara umum dipersepsikan baik, tapi masih banyak masyarakat yang menilai pelaksanaan PJJ dan PTM alakadarnya bahkan ada yang menilai gagal," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat menangkap kesan pemkot belum sepenuhnya siap mendukung infrastruktur dan pengaturan pelaksanaan kebijakan PJJ baik pada siswa maupun pendidikan pada satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil survei untuk pelaksanaan PTM, Pemkot Solo dinilai terlalu berhati-hati dan kesannya cenderung ragu-ragu.
"Mungkin dimaklumi karena dilakukan di atas serangan varian Covid -19 di masyarakat," sambung dia.
Suwardi juga menilai dalam kemudahan untuk memperoleh penghasilan dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir mengalami perbaikan sebanyak 31,1 persen. Tapi ada 1,3 persen masyarakat mengaku tahun 2021 lebih sulit dibanding tahun sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
Terkini
-
Soal Lokasi Kongres PDIP, FX Rudy: Nggak Mungkin di Solo
-
Jambret Wanita Muda di Simpang Balapan, Dua Orang Nyaris Diamuk Massa, Ini Kronologinya
-
Dua Remaja Pelaku Pembacokan Ustaz Muda di Kartasura Ditangkap, Ini Identitasnya
-
Esemka Diuji Nyali! Penggugat Nekat Bawa Mobil ke Pabrik untuk Pembuktian
-
Badan Pangan Nasional Temukan Ikan Asin di Pasar Legi Mengandung Formalin