SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar upacara hari ulang tahun (HUT) ke-277 Kota Solo di Halaman Balai Kota Solo, Kamis (17/2/2022).
Dalam upacara tersebut ada suasana yang berbeda, tidak tampak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan jika biasanya Gibran yang menjadi pembina upacara, tapi dalam upacara HUT Kota Solo Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang bertugas sebagai pembina upacara.
Informasinya, Gibran tidak tampak dalam upacara HUT ke-277 Kota Solo, karena putrinya La Lembah Manah sedang sakit dan dirawat di rumah sakit.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa pun membenarkan jika putri beliau (Gibran-red) sedang sakit.
"Ini karena putri beliau dalam keadaan sakit yang harus beliau tunggu sendiri. Jadi beliau sementara absen," terang Wawali Teguh Prakosa saat ditemui usai upacara HUT Kota Solo ke-277, Kamis (17/2/2022).
Teguh menjelaskan, jika absennya Wali Kota merupakan hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Beliau akan absen sementara hingga hari Jumat (18/2/2022) besok.
"Ini kan hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya, tadi malam kami ditelpon beliau. Beliau menyampaikan tolong Pak Wakil untuk memimpin jalannya upacara mungkin sampai hari Jumat seluruh agenda Pemkot ini dilimpahkan kepada saya," ungkapnya.
Semalam, lanjut dia, juga ditelpon sama Kepala Bagian Protokol, Komunikasi, dan Administrasi Pimpinan, Herwin Tri Nugroho Adi dan dikasih sambutan serta tata caranya dan sebagainya.
Baca Juga: Hasil Piala Gibran 2022: Kalah di Tangan Riau, Harapan Tim Wartawan Solo Lolos Semifinal Pupus
"Diakhir upacara tadi saya juga mengajak para peserta upacara dan tamu undangan untuk bersama-sama berdoa agar putrinya Mas Wali diberi kesembuhan dan kesehatan," kata dia.
Teguh tidak mengetahui sakit apa yang dialami putri wali kota. Karena saat telpon semalam tidak menyampaikan sakitnya apa.
"Saya tidak tahu sakit apa dan sejak kapan, sementara beliau konsen mendampingi putrinya. Dirawat di rumah sakit," pungkasnya.
Sementara itu upacara HUT ke-277 Kota Solo berlangsung khidmat. Di mana para peserta upacara mengenakan pakaian adat Jawa, sedangkan petugas upacara mengenakan pakaian keprajuritan Keraton Kasunanan Surakarta.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
Terkini
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini
-
Ini Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
-
Soal Lokasi Kongres PDIP, FX Rudy: Nggak Mungkin di Solo
-
Jambret Wanita Muda di Simpang Balapan, Dua Orang Nyaris Diamuk Massa, Ini Kronologinya