SuaraSurakarta.id - Kasus penemuan bayi di parit irigasi di Kampung Wonowoso RT 002, Kelurahan Sine, Sragen, terus diselidiki jajaran kepolisian dari Polres Sragen.
Polisi menduga bayi yang diperkirakan masih berumur tujuh bulan di dalam kandungan itu merupakan korban aborsi karena tali pusarnya masih menempel.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen Iptu Suwarso saat dihubungi Solopos.com, memastikan jenis kelamin mayat bayi itu perempuan.
Dia menyampaikan dari hasil identifikasi dan pemeriksaan di ruang forensic RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen diduga umur bayi itu baru tujuh bulan di dalam kandungan.
Baca Juga: Karena Hutang Rp 50 Ribu, Pria Ini Mengamuk dan Lukai 4 Orang
Pemeriksaan dan identifikasi dilakukan tim identifikasi Satreskrim Polres Sragen bersama tim medis Puskesmas Sragen Kota dibantu dari personel Polsek Sragen Kota dan Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Sragen.
“Dari identifikasi itu diketahui jenis kelamin mayat bayi itu perempuan. Umur baru tujuh bulan di dalam kandungan. Tali pusat belum terpotong. Panjang tubuh bayi 39 cm. Panjang plasenta yang menempel 42 cm. Lingkar kepala 33 cm. Lingkar dada 22 cm. Selanjutnya untuk mengetahui penyebab kematiannya, polisi melakukan autopsi atas jenazah bayi itu di RSUD dr. Moewardi Solo hari ini,” ujarnya.
Suwarso menyampaikan identitas mayat bayi yang ditemukan di Sine, Sragen itu masih misterius. Mayat bayi itu ditemukan seorang petani pada pukul 06.00 WIB di dalam tas warna hitam di parit persawahan Kampung Wonowoso.
Suwarso mengatakan dari olah kejadian perkara ditemukan sejumlah barang bukti pendukung, seperti sarung warna biru-merah, kaus warna oranye, tas kamera warna hitam, plastik bermerek minimarket tertentu, dan dua buah plastik bening.
Kapolsek Sragen Kota AKP Mashadi menambahkan untuk kepentingan penyelidikan polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Dia mengatakan untuk mendukung bukti maka jasad bayi itu akan diautopsi di Solo.
Baca Juga: Superman! Detik-detik Polisi Sragen Membopong Ibu Hamil Jatuh di Lubang
“Indikasi awal kemungkinan korban aborsi. Makanya autopsi dibutuhkan untuk mengetahui sebab-sebab kematian bayi itu,” ujarnya.
Kepala Ruang Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Hariyanto mengatakan mayat bayi dibawa ke Solo selepas Zuhur. Dia mengatakan perkiraan umur bayi masih tujuh bulan dalam kandungan. Dia menyampaikan kondisi bayi masih utuh dan masih ada plasentanya.
“Bayi itu terbungkus kaus dan dimasukkan ke dalam tas warna hitam. Perkiraan bidan, kemungkinan bayi itu lahir pada pukul 01.00 WIB atau pukul 02.00 WIB dini hari tadi,” katanya.
Berita Terkait
-
Pasutri di Jakarta Barat Terancam Dipenjara Gegara Telantarkan Jasad Bayinya di Rumah Sakit, Alasannya Bikin Pilu
-
Ambil Sampel DNA, Polisi Ekshumasi Jenazah Bayi yang Diduga Tertukar di RSIJ
-
Usut Kasus Bayi Diduga Tertukar di RSI Cempaka Putih, Kuburannya Dibongkar Polisi Hari Ini
-
Bayi Pasutri di Cempaka Putih Diduga Tertukar, Terbongkar Saat Makam Bayi Digali, Ukuran Beda dengan Catatan Medis
-
Miris! Mayat Bayi Hasil Selingkuhan Eks Kades-Bendahara Desa Jadi Makanan Anjing
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran