Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 28 Januari 2021 | 14:12 WIB
Peresmian kantor Sekretariat YSN bukti keseriusan Tikus Pithi menatap Pilkada Jateng 2023.(Suara.com/dokumentasi Tikus Pithi)

SuaraSurakarta.id - Kekalahan dalam kontestasi Pilkada Solo 2020 jadi pengalaman berharga bagi organisasi masyarakat Tikhus Pithi Hanata Baris (TPHB).

Dalam Pilkada lalu, TPHB yang maju independen mengusung Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) hanya meraih 13,45 persen suara.

Keduanya kalah telak dari pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDI Perjuangan dan mendapat 86,55 persen suara.

Namun, hasil minor itu tak membuat Tikus Pithi kapok kembali bertarung di Pilkada. Oganisasi yang berada di bawah naungan Yayasan Surya Nuswantara (YSN) itu terus menggalang kekuatan.

Baca Juga: Pelantikan Wali Kota Solo, Ini Bocoran Baju yang Dipakai Gibran Rakabuming

Target tinggi pun langsung diusung untuk menghadapi kontestasi selanjutnya. Salah satunya mengincar posisi Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2023.

"Insya Allah dan Bismillah kita akan maju pada Pilkada Jateng nanti," kata Ketua TPHB, Tuntas Subagyo, saat diwawancara seusai peresmian Kantor Sekretariat YSN di Sanggung, Gatak, Sukoharjo, Kamis (28/1/2021)

Peresmian kantor di Kota Makmur itu menjadi bentuk keseriusan Tikus Pithi Hanata Baris menyambut Pilkada selanjutnya.

Kantor YSN menurut Tuntas dibangun setahun terakhir di lahan seluas 700 meter persegi dan menyedot biaya Rp700 juta.

"Untuk sumber dana pembangunan kantor sekretariat kami berasal dari dana organisasi dan iuran para anggota," tuturnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Rajin Kunjungi Tokoh Solo Jelang Pelantikan, Siapa Saja?

Menurut Tuntas, pihaknya telah nenyiapkan berbagai hal berkaitan pertarungan di Pilkada Jateng 2023, Tuntas menyatakan sedang terus dilakukan. Salah satunya mengembangkan organisasi TPHB di seluruh provinsi di Tanah Air agar jumlah anggota semakin banyak.

Penataan organisasi juga dilakukan salah satunya dengan pengoperasian Kantor YSN sebagai pusat koordinasi anggota TPHB di Tanah Air.

"Kami operasikan kantor dengan 50 staf untuk mendata dan monitoring kegiatan," tambah dia.

Sementara salah satu pengurus TPHB, Robert Hananto menambahkan  organisasinya tidak hanya bergerak di bidang politik, tapi juga sosial budaya.

"Misal di Solo kami rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan di kampung-kampung. Kami juga akan aktif dalam kegiatan search and rescue [SAR] karena saat ini musim penghujan. Ada juga beberapa kegiatan lain," pungkas Robert.

Load More