Darurat Sampah! Bangkai Babi dan Limbah Medis Terjaring di Pintu Air Kleco

Sampah-sampah yang terjaring tersebut berasal wilayah Boyolali dan Sukoharjo.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 29 Juli 2025 | 14:30 WIB
Darurat Sampah! Bangkai Babi dan Limbah Medis Terjaring di Pintu Air Kleco
Proses pengangkatan sampah yang terjaring di Pintu Air Kleco Solo. (Suara.com/Ari Welianto).

SuaraSurakarta.id - Petugas gabungan dari berbagai unsur menemukan sampah medis dan bangkai babi di Pintu Air Kleco.

Temuan ini terjadi saat petugas melakukan pembersihan dan mengangkat sampah yang terjadi di Pintu Air Kleco, Minggu (27/7/2025) kemarin. Sampah-sampah yang terjaring tersebut berasal wilayah Boyolali dan Sukoharjo.

"Catatan penting identifikasi sampah yang terjaring itu separuhnya sendiri adalah bonggol pisang, buah busuk, bangkai babi juga ada. Yang mengerikan sampah medis ada botol, selang infus," terang Kasi Pemerintahan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum Kelurahan Pajang, Agus Daryanto, Selasa (29/7/2025). 

Agus mengaku mengetahui sampah seperti bonggol pisang dan buah busuk darimana. Kemungkinan besar itu dari pasar tradisional mengingat lokasinya tidak jauh.

Baca Juga:Limbah PLTSa Putri Cempo Timbulkan Masalah, Warga Sesak Nafas, Pilek hingga Gatal-gatal

Untuk sampah medis, seperti selang infus hingga popok-popok dalam jumlah masif dan kemungkinan dari rumah sakit.

"Bonggol pisang itu kemungkinan besar dari pasar. Ini menjadi catatan ke depan kita laporkan kegiatan ini pada Walikota Surakarta agar menjadi tidak lanjut. Ada catatan juga sampah yang terjaring itu sampah medis kemarin ada selang infus ada popok jumlah banyak. Nanti bisa jadi catatan agar ke depan ada tindakan-tindakan yang dapat dilakukan," paparnya.

Berharap ada koordinasi dari wilayah hulu perihal sampah-sampah yang terjaring itu dari wilayah Sukoharjo. Sehingga diharapakan pemangku wilayah, seperti lurah dan camat di hulu sungai dapat mengedukasi warganya agar tidak membuang sampah ke sungai.

"Teman-teman relawan sudah mulai berkomunikasi dengan Sukoharjo dibantu berkomunikasi dengan wilayah lurah, camat dan sebagainya. Semoga di wilayah Sukoharjo bisa memberikan edukasi karena sampah yang mereka buang itu terjaring di trash barrier pintu air Kleco," ungkap dia.

"Kasihan teman-teman yang harus ngangkat tiap minggu. Targetnya ke depan itu volumenya semakin berkurang," lanjutnya.

Baca Juga:Niat Bakar Sampah, Rumah Warga Jatipurno Wonogiri Malah Ikut Ludes

Agus menjelaskan pengangkatan tumpukan sampah di Pintu Air Kleco dilakukan setiap pekannya. Rata-rata 
sampah yang terjaring dari aliran Sungai Jenes (Anak Sungai Bengawan Solo) ini setiap pekannya mencapai 3 ton.

"Rata-rata tiap pekan itu sampah yang diangkat mencapai 3 ton. Untuk pengangkatan dilakukan setiap pekan," tandas dia.

Untuk pengangkatan sampah dari sungai melibatkan unsur Relawan Joko Tingkir Pajang, termasuk relawan dari lintas wilayah Sukoharjo. Kemudian ada juga Pramuka Cinta Lingkungan, Babinsa, Babinkamtibmas, Linmas, Mapala dari Univet, UMS, Banser hingga warga sekitar. 

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini