SuaraSurakarta.id - Polres Boyolali bergerak cepat menangani kasus pengeroyokan seorang nenek hingga babak-belur.
Korban berinisial SA (67) bersimbah darah setelah dikeroyok karena ketahuan mencuri bawang putih di sebuah kios di Pasar Kebon Agung, Mangunrejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (7/5/2025) lalu.
Kasus itu viral di media sosial (medsos) dan mayoritas mengecam tindakan main hakim sendiri.
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan dua orang dalam kasus tersebut.
Baca Juga:Cegah Anemia Sejak Dini: Alfamidi Gandeng Posyandu, Edukasi Ratusan Orang Tua
Mereka berinisial ZA (42) dan KA (56) yang merupakan petugas keamanan pasar yang merupakan tempat kejadi perkara.
Rosyid memaparkan, ZA dan KA mengaku memukuli SA karena pedagang di Pasar Kebon Agung sudah beberapa kali mengalami kehilangan barang dagangannya.
"Jadi keduanya mencurigai korban sebagai pelakunya. Sehingga dipukuli di pos keamanan yang ada di Pasar Kebon Agung," kata Rosyid, Jumat (9/5/2025).
Rosyid menjelaskan, korban tersebut merupakan warga Polanharjo, Klaten dan sehari-hari berjualan sayur dan gorengan keliling di sekitar kios pasar.
Sementara sang nenek diduga mengambil bawang putih sekitar pukul 05.00 WIB saat hari kejadian.
Baca Juga:Awas Longsor, Boyolali dan Karanganyar Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi
"Melihat ada kesempatan, dia melakukan aksinya mengambil bawang putih. Tapi nahas, kepergok oleh yang punya," ungkap Kapolres.
Berdasarkan pengakuan pelaku, mereka sengaja memukuli korban di dalam pos keamanan karena geram dengan kejadian kehilangan barang di Pasar Mangu.
"ZA dan KA mencurigai bahwa si ibu ini sebagai pelakunya. Sehingga dipukuli di pos keamanan," ujarnya.
Dikatakan Kapolres, korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala dengan 3 jahitan, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong. Ia juga sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
"Kepalanya bocor karena terbentur tembok, mungkin karena kerasnya pukulan," katanya.
Kapolres menambahkan, dari keterangan yang didapatkan, sang nenek terpaksa mencuri karena terhimpit kebutuhan ekonomi.
"Si ibu sudah cukup tua, dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut
Akibat main hakim sendiri itu, korban mengalami luka pada kepala. Lalu di bagian bawah mata dan dagu memar karena bogem mentah.
Seperti diketahui, jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan viralnya sebuah video seorang perempuan tua atau nenek-nenek yang dihajar massa.
Nenek tersebut mengalami luka parah hingga bersimbah darah karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Ngemplak, Boyolali.
"Peristiwa memilukan terjadi di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (4/5/2025]). Seorang ibu-ibu diduga mencuri bawang dan langsung menjadi sasaran amuk massa di lokasi kejadian," tulis unggahan akun Instagram @boyolaliku.id.
Dalam video yang viral beredar tersebut, tak terlihat adegan pemukulan atau amuk massa. Akan tetapi terlihat seorang wanita yang pada bagian muka dan jilbabnya terdapat cairan merah diduga darah.
Nenek tersebut yang awalnya terlihat duduk, kemudian berjalan pelan-pelan menuruni tangga kemudian menggunakan sandal dan pergi.
Korban diketahui tinggal di Polanharjo, Klaten, bersama anaknya yang bekerja sebagai montir. Ia mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi dan terlilit utang.
"Jadi si sibu sempat berobat, 4 hari dirawat dan saat ini sudah berada di rumah. Si ibu sudah cukup tua dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana, sehingga ibu ini terdorong melakukan pencurian bawang tersebut," ungkap Rosyid.
Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan menyerahkan penyelesaian kasus kepada aparat.