Awas Longsor, Boyolali dan Karanganyar Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi

Dalam peringatan dini tersebut juga terdapat 16 kabupaten/kota di Jateng yang berstatus waspada curah hujan tinggi.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 12 Maret 2025 | 12:32 WIB
Awas Longsor, Boyolali dan Karanganyar Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi
Iustrasi dua orang pesepeda menembus hujan lebat. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

SuaraSurakarta.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan enam kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) berstatus siaga terhadap potensi curah hujan tinggi pada dasarian kedua bulan Maret 2025.

kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Jawa Tengah periode dasarian kedua Maret 2025 yang dikeluarkan Balai Besar BMKG Wilayah II, enam kabupaten yang berstatus siaga curah hujan tinggi hingga tanggal 16 Maret itu meliputi Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Batang.

Ia mengatakan dalam peringatan dini tersebut juga terdapat 16 kabupaten/kota di Jateng yang berstatus waspada curah hujan tinggi.

Mulai Kabupaten Tegal, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Kendal, Semarang, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Grobogan, Kudus, Pati, dan Kota Pekalongan.

Baca Juga:Terkesan Lamban, Polres Karanganyar Diminta Serius Tangani Kasus Penipuan Rp 6,9 Miliar

Menurut dia, pada dasarian kedua bulan Maret 2025 tidak ada wilayah Jateng yang berstatus Awas curah hujan tinggi.

"Suatu wilayah berstatus Waspada jika curah hujannya berkisar 150-200 milimeter per dasarian, Siaga jika berkisar 200-300 milimeter per dasarian, dan Awas jika curah hujannya lebih dari 300 milimeter per dasarian," kata Wardoyo melansir ANTARA, Rabu (12/3/2025).

Kendati demikian, dia mengatakan potensi curah hujan tinggi tersebut tidak terjadi di seluruh wilayah kabupaten/kota yang berstatus Waspada maupun Siaga, melainkan hanya di daerah-daerah tertentu.

Selain itu, kata dia, potensi hujan lebat di wilayah Jateng pada periode 17-20 Maret diprakirakan nihil.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan hasil pemantauan terhadap parameter iklim secara global maupun regional, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) pada dasarian ketiga bulan Februari 2025, menunjukkan indeks IOD berada pada kategori netral dengan indeks IOD 0,075 dan diprediksi berlanjut hingga pertengahan tahun 2025.

Baca Juga:Boyolali Dilanda Banjir, Sejumlah Desa di Tiga Kecamatan Terendam

Menurut dia, anomali suhu permukaan laut (sea surface temperature/SST) berada pada indeks minus 0,08 sehingga masuk kategori La Nina lemah, sedangkan pada periode Maret hingga Mei 2025 diprediksi netral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak