Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran

Syawalan di Pura Mangkunegaran ini merupakan acara yang digelar setelah Idul Fitri tepatnya pada lebaran ketupat.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 07 April 2025 | 13:39 WIB
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
KGPAA Mangkunegara X saat menemui dan menerima masyarakat dalam acara syawalan Pura Mangkunegaran. [Suara.com/Ari Welianto]

Berada di jantung kota, Pura Mangkunegaran tak hanya menyuguhkan arsitektur megah peninggalan kerajaan, tetapi juga menjadi sentra pelestarian budaya Jawa.

Pemerintah Kota Solo pun terus mendorong kawasan-kawasan bersejarah seperti Pura Mangkunegaran untuk menjadi ruang terbuka budaya yang tidak eksklusif, namun tetap menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan.

Kanjeng Gusti mengatakan untuk masyarakat umum ini pertama kali diadakan. Karena Mangkunegaran ini adalah budayanya milik semuanya.

"Jadi tentunya ketika kita bisa merayakan sesuatu momen-momen spesial di kehidupan kita bersama-sama. Saya rasa akan lebih menyenangkan kalau semakin ramai," jelasnya.

Baca Juga:One Way dan Contraflow Kunci Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025

"Semoga masyarakat bisa terus banyak berkegiatan bersama kami juga. Semoga masyarakat semua yang hadir lebih senang, bisa bertemu dan saya senang sekali bisa bertemu, semoga bisa sering lagi ke Mangkunegaran," lanjut dia.

Pura Mangkunegaran menjadi bukti nyata bahwa wisata budaya bukan hanya pelengkap dalam pariwisata daerah, tetapi bisa menjadi daya tarik utama, terutama jika dikelola dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif.

Solo pun kembali menegaskan identitasnya sebagai kota budaya yang tak lekang oleh zaman, bahkan semakin relevan di tengah modernitas.

Mangkunegaran telah berdiri sejak tahun 1757, didirikan oleh Raden Mas Said yang setelahnya dikenal sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro I, merupakan atap untuk tinggal, sarana untuk mengabdi, wadah untuk berkembang, serta ruang bersuka.

Sebagai salah satu pilar pelestari dan pengembang kebudayaan Jawa, Mangkunegaran berkomitmen untuk berusaha menjawab permasalahan masa kini melalui penciptaan karya-karya kebudayaan yang relevan dengan zaman dan mampu menghadapi tantangan yang ada.

Baca Juga:Lebaran Kelabu: Pohon Tumbang di Bumi Sekipan Tawangmangu, Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini