Tewaskan Bocah 12 Tahun, Ini Kronologi Pohon Tumbang di Bumi Sekipan Tawangmangu

Peristiwa tragis itu memakan korban saatkeluarga Denny Kusumo warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo sedang berkemah.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 04 April 2025 | 17:52 WIB
Tewaskan Bocah 12 Tahun, Ini Kronologi Pohon Tumbang di Bumi Sekipan Tawangmangu
Berikut ini kronologi pohon tumbang di kawasan wisata Bukin Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jumae (4/4/2025). [Suara.com/ist]

SuaraSurakarta.id - Berikut ini kronologi pohon tumbang di kawasan wisata Bukin Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (4/4/2025).

Peristiwa tragis itu memakan korban saat keluarga Denny Kusumo warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo sedang berkemah.

Bocah berinisial JCP (12) meninggal dunia usai tertimpa pohon saat masih di dalam tenda.

Korban mengalami luka parah dibagian kepala serta kaki dan meninggal dunia sesaat setelah dievakuasi ke Puskesmas Tawangmangu.

Baca Juga:Lebaran Ceria! Ribuan Warga Desa Berjo Karanganyar Dapat THR Rp 500 Ribu, Begini Kisahnya

Melansir Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Kalakhar BPBD Karanganyar Hendro Prayitno mengatakan, peristiwa tragis tersebut bermula saat korban dan keluarganya sedang berkemah di lokasi wisata New Sekipan.

Korban bersama kedua orang tua dan satu adiknya berada dalam satu tenda. Menurut Hendro, saat berada di dalam tenda, tiba-tiba pohon pinus tumbang.

Dikatakannya, sebelum menimpa tenda, pohon pinus terlebih dahulu menimpa mobil yang ada di samping tenda. Selanjutnya, pohon menimpa tenda yang diisi satu keluarga tersebut.

"Korban bersama keluarga sedang tidur di dalam tenda. Tiba-tiba pohon tumbang dan menimpa korban. Korban meninggal dunia dengan luka di kaki dan kepala. Sedangkan kedua orang tua serta satu adiknya selamat," ujarnya.

Hendro menuturkan, pihak keluarga telah membawa jenazah korban ke rumah duka untuk dimakamkan.

Baca Juga:Investasi Bodong Putri Aquena: Berkas Lengkap, Kejari Karanganyar Siap Limpahkan ke Pengadilan!

"Kami mengimbau masyarakat yang sedang berlibur tetap hati-hati. Saat ini sedang terjadi pergantian musim. Angin dan hujan deras masih terus terjadi," tegas Hendro.

Direktur RSUD Karanganyar, Arief Setyoko menegaskan, seluruh proses pengurusan jenazah, sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab.

"Kejadiannya di Karanganyar. Seluruh biaya selama proses pengurusan jenazah, ditanggung oleh Pemkab Karanganyar. Ini sebagai bentuk tanggungjawab kami terhadap keluarga korban. Apalagi ini musibah,”tuturnya

Direktur RSUD Karanganyar dr Arif Setyoko mengatakan korban meninggal dunia mengalami luka pada bagian kepala sebelah kanan dan patah kaki sebelah kanan.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar Hari Purnomo menjelaskan, lokasi wisata New Sekipan merupakan tanah Perhutani yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Korban saat dibawa keluarga dari ruang jenazah RSUD Karanganyar menuju rumah duka, Jumat (4/4/2025). [Jatengnews.id/Iwan]
Korban saat dibawa keluarga dari ruang jenazah RSUD Karanganyar menuju rumah duka, Jumat (4/4/2025). [Jatengnews.id/Iwan]

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada pengelola untuk melakukan pengecekan terhadap wisata yang dikelola.

"Kami ingatkan kepada seluruh pengelola untuk melakukan pengecekan terhadap wisata yang dikelola. Kami berharap, kejadian serupa tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Bukit Sekipan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata keluarga yang menawarkan pengalaman alam yang menyegarkan.

Dikenal dengan pemandangan indah dan udara sejuk khas pegunungan, tempat ini sangat cocok bagi keluarga yang ingin berlibur dengan suasana alam yang asri dan tenang.

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang melanda wilayah di Jateng periode 3 April hingga 6 April saat arus balik.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer berperan dalam meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah.

"Salah satu faktor utama adalah sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa," katanya dikutip Jumat (4/4/2025).

Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah wilayah di Jawa Tengah diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada beberapa hari ke depan.

Ia menjelaskan, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

"Masyarakat juga disarankan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini