Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan

Bulan suci yang penuh berkah ini menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, memperkuat keimanan, dan memperbaiki diri.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 16 Februari 2025 | 14:36 WIB
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Ilustrasi ziarah kubur atau nyekar. [Suara.com/Tiara Rosana]

Tradisi nyekar sebelum puasa mengandung makna dan nilai spiritual yang mendalam, menjadikannya lebih dari sekadar kegiatan ziarah kubur. Berikut beberapa nilai spiritual yang terkandung di dalamnya:

Mengingat Kehidupan Akhirat: Ziarah kubur menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan akan ada kehidupan setelah kematian. Hal ini membantu mempersiapkan diri secara spiritual menjelang Ramadhan.

Mempererat Silaturahmi: Tradisi ini sering dilakukan bersama keluarga besar, sehingga menjadi momen untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan.

Berbakti kepada Orang Tua dan Leluhur: Nyekar menjadi wujud bakti kepada orang tua dan leluhur yang telah tiada dengan cara mendoakan mereka.

Baca Juga:Meriahnya Tradisi Buka Luwur di Lereng Merbabu, Ribuan Warga Berebut Berkah!

Nyekar sebelum puasa merupakan tradisi yang kaya akan nilai spiritual dan sosial. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tradisi ini juga menjadi sarana introspeksi diri dan persiapan batin dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Selama

dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat, nyekar tidak hanya memperkuat hubungan dengan yang telah tiada, tetapi juga mempererat hubungan kekeluargaan dan meningkatkan kesadaran spiritual.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini