SuaraSurakarta.id - Bunga Tabebuya tampak mulai bermekaran menghiasi sejumlah ruas jalan di Kota Solo.
Ada sejumlah jalan yang ditanami pohon tabebuya, seperti depan Pasar Gede Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Ir Juanda.
Bunga Tabebuya biasanya hanya sekali bermekaran, yakni bulan September-Oktober. Tanaman tersebut mulai berbunga sejak berumur 3 tahun.
Bunga yang mirip bunga sakura di Jepang ini menjadi daya tarik bagi masyarakat. Karena saat mekar itu menambah keindahan kota.
Baca Juga:Blusukan hingga Mbungkusi Tempe di Kadipiro, Respati Ardi: Mantap Ini, Bisa Tambah Varian Inovasi
Fenomena bunga tabebuya menjadi viral di media sosial (medsos). Tak sedikit yang menjadi status di medsos baik Whatsapp (WA), Instagram hingga Tiktok.
"Indah dan cantik saat bunganya mekar. Apalagi saat bunganya berguguran," ujar salah satu warga, Febby, Rabu (2/10/2024).
Menurutnya terlihat dari jauh cukup bagus, apalagi dekat. Warnanya pun berbeda-beda, ada warna pink, kuning hingga merah muda.
"Tadi sempat foto juga, karena jadi spot foto bagus. Itu mirip di Jepang, bunga sakura itu," kata warga Sukoharjo ini.
Senada disampaikan Nurul, yang sempat berhenti saat lihat bunga tabebuya yang bermekaran untuk mengambil foto dan video.
Baca Juga:Teguh Prakosa Blak-blakan Alasan Pilih Blusukan Daripada Kampanye Terbuka
"Ramai juga. Saya sering lewat sini tapi tahu kalau bunga tabebuya bermekaran, indah sekali," ungkap dia.
Bunga tabebuya ini ditanam sekitar tahun 2014 lalu dan terinspirasi penanaman di Kota Magelang.
"Dari informasi tabebuya ditanam sejak 2014. Waktu itu viral tabebuya yang ada di Magelang, lalu kita mencontoh menanam tahun 2014 di sekitar Pasar Gede,” jelas Kepala Bidang Penataan, Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan DLH Kota Solo Kwat Oktaria Andrianto.
Kwat mengatakan sejak saat itu, pembibitan terus dilakukan hingga bisa menanam di beberapa titik, seperti di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Adi Sucipto, hingga Jalan RM Said.
"Mudah untuk pembibitannya stek bisa berjalan. Sekarang ada di Jalan Slamet Riyadi, Adi Sucipto, dan sekitar Manahan, RM Said," paparnya.
Kwat menambahkan bunga tabebuya itu menambah keindahan. Itu juga bisa menjadi peneduh sekaligus menyerap polusi udara.
"Bunga tabebuya merupakan bunga yang dilihat keindahannya. Itu bisa menyerap pencemaran udara. Semakin lebar semakin bagus (untuk peneduh)," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto