SuaraSurakarta.id - Calon Wali Kota Solo nomot urut 01 Teguh Prakosa menjelaskan alasan kenapa memilih blusukan selama masa kampanye di Pilkada Solo 2024.
Teguh menyebut karena selama masa kampanye ini tidak ada kampanye terbuka.
"Karena konsep kita tidak ada kampanye terbuka mengingat waktunya hanya dua bulan. Jadi kita lebih memilih ketemu masyarakat langsung," terangnya saat ditemui, Senin (30/9/2024).
Teguh mengatakan di minggu pertama setelah cuti sebagai wali kota, bertemu tokoh-tokoh sentral yang di depan layar maupun di balik layar.
Baca Juga:Teriakan Fufufafa Warnai Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Solo, Untuk Siapa?
Artinya tokoh-tokoh yang tidak pernah tampil, itu adalah bagian yang diharapkan mendulang suara.
"Kalau tokoh-tokoh yang sering tampil itukan banyak, bisa pimpinan partai, tokoh agama yang masuk dalam lingkaran prokopimda plus yang selalu muncul. Jadi perlu diajak komunikasi kemudian mohon masukan," kata dia.
Menurutnya kalau bicara Solo ke depan PR-nya itu banyak sekali, maka lebih pada ketemu langsung tokoh masyarakat. Kemudian kelompok-kelompok kecil yang di tingkat kelurahan, misal karang taruna.
"Mungkin tidak dengan nama institusi tapi pemuda apapun yang tidak menamakan institusi biar tidak di salah artikan," sambungnya.
Teguh mengaku selama ini sudah sering berbaur dengan kelompok masyarakat dan individu-individu yang punya basis suara di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga:Mengungkap Filosofi Nomor Urut Paslon di Pilkada Solo 2024, Siapa Paling Mendalam?
Dengan cara blusukan ini, lanjut dia, akan lebih baik dan mengena. Kebanyakan mereka juga memberikan masukan, banyak hal yang dimasukan dan belum tersentuh proses pembangunan.
"Memang tidak secara langsung dan pribadi, tapi yang bersangkutan punya kelompok. Di Solo ini besar banget yang kemarin terpecah dengan pileg dan pilpres kemarin," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Teguh Prakosa-Bambang Nugroho, YF Sukasno mengatakan tidak ada kampanye terbuka untuk Paslon Teguh Prakosa-Bambang Gage.
Tapi mereka akan blusukan langsung ke masyarakat untuk berkampanye.
"Tidak hanya paslon yang blusukan tapi juga kader, pengurus anak cabang, hingga ranting. Itu jurkam kita dan sudah didaftarkan di KPU," jelas dia.
Sukasno menambahkan blusukan ke masyarakat itu akan lebih efektif daripada kampanye terbuka. Ini juga sambil menjaga teritorial dari adanya bantuan sembako.
"Jadi blusukan akan lebih efektif. Itu yang kita tekankan ke semua kader hingga tingkat RW," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto