"Hampir Rp1 juta, kalau biasanya sekitar Rp200 ribu. Pastinya disyukuri dan senang, moment tiap tahun menjelang lebaran," terang dia.
Ia mengaku juga mendapat pesanan membuat pisau dengan berbagai ukuran. Bahkan sudah ada beberapa warga yang pesan.
"Banyak yang sudah pesan, ada yang pesan lima pisau, ada juga yang sampai 10 pisau," imbuhnya.
Hal senada disampaikan pandai besi lainnya, Wiradi (65) yang menyebut daripada hari-hari biasa, pasti ramai menjelang lebaran Idul Adha.
Baca Juga:Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Polokarto Sukoharjo: Pelaku Peragakan 27 Adegan
"Minggu kemarin sudah mulai ramai. Nanti sampai beberapa hari menjelang lebaran," terang dia.
Harga barang ndandakne dan beli baru itu berbeda. Kalau baru ada yang Rp 65.000, Rp 75.000, hingga Rp 100 ribu lebih juga ada, sedangkan kalau yang ndandakne rata-rata Rp 35.000.
"Harga tidak naik mesti yang datang itu meningkat. Tapi jualnya banyak. Memang dari dulu kalau menjelang idul adha pasti ramai," ucapnya.
Wiradi mengaku pendapat hari-hari biasa itu tidak mesti, rata-rata Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Saat menjelang idul adha, pernah dapat Rp1 juta juga.
"Pendapatan tidak mesti. Yang jelas ada peningkatan menjelang lebaran," ungkap dia.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Kabupaten Sragen Mulai Naik
Terpisah salah satu warga yang datang, Pitut (60) mengatakan sering ke Pasar Gawok untuk ndandakne pisau atau kapak.