Kasus DBD Merebak, Permitaan Trombosit Naik Dua Kali Lipat di Kota Solo

Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Maret 2024 | 10:55 WIB
Kasus DBD Merebak, Permitaan Trombosit Naik Dua Kali Lipat di Kota Solo
Ilustrasi stok trombosit [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraSurakarta.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta menyebut permintaan trombosit naik dua kali lipat. 

"Minggu ini karena banyak kasus DBD, per hari hampir 100 kantong untuk trombositnya saja. Sebelumnya sekitar 40-50 kantong. Kalau pas tidak demam berdarah kan kasusnya tidak banyak sekali," kata CEO PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto dikutip dari ANTARA pada Kamis (28/3/2024).

Terkait dengan ketersediaan, dikatakannya, untuk trombosit ini PMI tidak bisa menyimpan terlalu banyak mengingat usia trombosit tidak lebih dari dua hari.

Oleh karena itu, setiap hari pihaknya mengajak para pendonor untuk bisa mendonor ke PMI agar segera diproses dan diambil trombositnya.

Baca Juga:Ini Jadwal Azan Magrib Kota Solo Senin 25 Maret 2024, Lengkap dengan Doa Buka Puasa

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat meski puasa untuk tetap mendonor, bisa sore hari setelah buka puasa agar datang ke PMI sehingga kami bisa langsung proses," katanya.

Menurut dia, jika proses donor darah dilakukan di luar PMI maka lebih dari dua jam kemudian tidak dapat diambil trombositnya.

"Jadinya old blood," katanya.

Terkait dengan permintaan, dikatakannya, tidak hanya datang dari rumah sakit di Kota Solo tetapi juga dari luar kota, di antaranya beberapa daerah di Solo Raya, Kota Salatiga, dan Semarang.

Sementara itu, dikatakannya, selama Ramadhan ini para pendonor yang datang ke PMI masih cukup banyak terutama di hari Sabtu dan Minggu.

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Solo Senin 25 Maret 2024, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan

"Saudara kita yang puasa pun ternyata sekarang masih rutin ke PMI. Namun kalau permintaan meningkat kan kami tetap harus menambah stok, kami berharap yang sudah biasa donor atau yang belum pernah donor bisa ikut mendonorkan darahnya," katanya.

Mengenai teknis permintaan darah, dikatakannya, biasanya langsung datang dari pihak rumah sakit.

"Cuma kalau rumah sakit sangat repot, biasanya surat yang dikirim oleh rumah sakit ke PMI bisa dibawa oleh keluarga pendonor sambil menunggu darahnya diproses. Namun kebanyakan darah ini pun transportasinya langsung dari PMI ke rumah sakit atau sebaliknya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak