SuaraSurakarta.id - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menilai rezim saat ini lebih sadis jika dibandingkan rezim orde baru (orba).
Rudy menjelaskan kalau zaman sekarang itu lebih sadis jika dibandingkan masa oder baru.
Mantan Wali Kota Solo itu mengakui punya pengalaman pada masa order baru dulu seperti apa.
"Pengalaman dengan oder baru sudah saya ceritakan dari awal. Ini lebih sadis, dulu tidak ada yang seperti sekarang ini," terang Rudy saat ditemui, Rabu (10/1/2024).
Baca Juga:Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, PDIP Solo Laporkan Anggota DPRD Margono ke Polisi
Rudy menjelaskan dulu kalau memang melakukan kesalahan dan itu melanggar aturan betul baru diambil dan dipukuli di dalam tahanan. Namun, sekarang itu tidak.
Menurutnya apa yang dimaksud Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dalam sambutannya itu antara TNI dan Polri maupun ASN itu harus netral. Karena mereka itu diangkat dengan sumpah dan sumpahnya itu jelas.
Tapi kalau bupati atau wali kota itu pejabat politis, melaksanakan Undang-undang (UU) dan bedanya di situ.
"Makanya Mbak Mega menyampaikan bahwa dulu yang memisahkan itu adalah Presiden Megawati Sukarnoputri. Ini supaya TNI dan Polri pertanggungjawabannya jelas, TNI tugasnya jelas, polisi tugasnya Kamtibmas dan TNI adalah ketahanan negara," ungkap dia.
Apa yang disampaikan ketua umum tadi, akar rumput tidak boleh takut dan harus berani melawan
Baca Juga:Tantang FX Rudy Soal Anggaran Pemerintah Pusat Lebih Besar, Gibran: Lihat Saja Datanya!
"Akar rumput tidak boleh takut, harus berani melawan," tandasnya.
Rudy menambahkan bahwa Pemilu 2024 itu harus Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Luber). Jadi tidak ada intimidasi-intimidasi, kalau ada yang mengintimidasi pada rakyat maka harus berani melawan.
"Peringatan kepada kader terus dilakukan setiap konsolidasi. Saat ini PDIP sangat solid," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto