SuaraSurakarta.id - Kondisi ironis menimpa sepak bola Kabupaten Sragen. Klub PSISra Sragen kembali absen mengikuti kompetisi Liga 3 Jateng 2023.
Sayangnya, klub Sragen United yang kembali mengikuti kompetisi Liga 3 musim ini justru tak mendapat izin dari pemerintah setempat untuk menggunakan Stadion Taruna.
Padahal, PSISra Sragen saat ini tak terurus alias mati suri karena cukup lama vakum dari belantikan kompetisi persepak bolaan selama lima tahun terakhir.
Kini, Sragen United berencana meminjam Stadion 45 di Karanganyar sebagai home base yang juga menjadi kandang Persika Karanganyar.
Baca Juga:Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, 39 klub Liga 3 Jateng Siap Didiskualifikasi Jika Pendukung Rusuh
Tak dapatnya izin menggunakan Stadion taruna disesalkan Direktur Teknik Sragen United, Aris Budi Sulistyo.
Menurutnya, bangkitnya Sragen United menjadi wadah nyata para pemain dari di Bumi Sukowati untuk unjuk kemampuan dan kembali membawa nama harum Sragen di sepak bola Tanah Air.
"Padahal ini kesempatan emas bagi pemain sepak bola Sragen untuk menunjukkan kualitas di depan masyarakat. Tapi malah tidak bisa bermain di rumah sendiri," kata Aris Budi saat berbincang dengan Suara.com, Kamis (26/10/2023).
Dia menjelaskan, sedari awal manajemen dan tim pelatih sengaja merekrut pemain yang mayoritas berasal dari Sragen. Bahkan, lanjut Aris, 85 persen pemain tim Laskar Gajah Purba musim ini merupakan pemain asli Bumi Sukowati.
"Kenapa kami merekrut mayoritas pemain Sragen? Karena kami ingin membangkitkan kembali sepak bola di sini setelah vakum cukup lama," tegasnya.
Baca Juga:Safin Pati FC Apresiasi Keputusan Penghentian Sementara Liga 3 Jateng
Tanah Kelahiran
Menurutnya, vakumnya PSISra dari kompetisi sepak bola membuat talenta-talenta pesepak bola Sragen tak memiliki wadah untuk tampil membawa nama tanah kelahiran.
"Sangat disayangkan. Padahal pemain-pemain kami ingin bermain di hadapan masyarakat Sragen dan membanggakan tanah kelahiran mereka. Tapi karena keegoisan orang-orang tertentu, kesempatan itu malah hilang," sesalnya.
Sementara itu, Presiden Klub Sragen United, Ilyas Akbar Almadani mengatakan beberapa bulan lalu manajemen sudah mengajukan izin penggunaan Stadion Taruna sebagai homebase Sragen United.
Namun izin tersebut ditolak Pemkab Sragen dengan alasan tak jelas. Padahal pihaknya sedari awal memiliki niatan ingin memajukan sepak bola Sragen.
"Bahkan manajer kami juga orang asli Sragen, Tapi kita tidak dibolehkan untuk berlatih sama sekali di Stadion Taruna," kata pria yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar itu.
Sragen United sendiri masuk grup F di babak penyisihan Liga 3 musim ini. Satu grup dengan PPSM Sakti Magelang dan Persip Pekalongan.