Menurutnya, vakumnya PSISra dari kompetisi sepak bola membuat talenta-talenta pesepak bola Sragen tak memiliki wadah untuk tampil membawa nama tanah kelahiran.
"Sangat disayangkan. Padahal pemain-pemain kami ingin bermain di hadapan masyarakat Sragen dan membanggakan tanah kelahiran mereka. Tapi karena keegoisan orang-orang tertentu, kesempatan itu malah hilang," sesalnya.
Sementara itu, Presiden Klub Sragen United, Ilyas Akbar Almadani mengatakan beberapa bulan lalu manajemen sudah mengajukan izin penggunaan Stadion Taruna sebagai homebase Sragen United.
Namun izin tersebut ditolak Pemkab Sragen dengan alasan tak jelas. Padahal pihaknya sedari awal memiliki niatan ingin memajukan sepak bola Sragen.
Baca Juga:Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, 39 klub Liga 3 Jateng Siap Didiskualifikasi Jika Pendukung Rusuh
"Bahkan manajer kami juga orang asli Sragen, Tapi kita tidak dibolehkan untuk berlatih sama sekali di Stadion Taruna," kata pria yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar itu.
Sragen United sendiri masuk grup F di babak penyisihan Liga 3 musim ini. Satu grup dengan PPSM Sakti Magelang dan Persip Pekalongan.