Mencuat Isu Politik Dinasti dari Jokowi ke Gibran, Pengamat: Itu Dinamika Demokrasi

Isu politik dinasti mencuat menyerang sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka jelang penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 15 Oktober 2023 | 22:00 WIB
Mencuat Isu Politik Dinasti dari Jokowi ke Gibran, Pengamat: Itu Dinamika Demokrasi
Pengamat politik sekaligus Dosen Magister Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sri Yunanto. [Timlo.net/khalik]

SuaraSurakarta.id - Pengamat politik sekaligus Dosen Magister Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sri Yunanto buka suara terkait dengan isu politik dinasti yang muncul dalam beberapa waktu terakhir.

Isu politik dinasti mencuat menyerang sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka jelang penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Apalagi, dukungan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendampingi bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto makin santer terdengar.

Menurut Sri Yunianto, politik dinasti kerap terjadi di berbagai belahan dunia. Sebut saja seperti Amerika Serikat. Saat itu, dinasti Kennedy pernah menguasai politik Amerika, John F. Kennedy menjadi Presiden Robert (Bob) Kenedi menjadi Jaksa Agung dan Edward (Ted) Kennedy menjadi calon presiden.

Baca Juga:Termasuk Gibran, 4 Nama Masuk Cawapres Prabowo Subianto, Awal Pekan Diumumkan

"Sedangkan di Asia, politik dinasti juga jamak, keluarga Gandhi pernah menguasai India begitu pun di negara lain, seperti Indonesia, Filipina dan Singapura," kata Yunianto dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Minggu (15/10/2023).

Ditekankan, perlu pemahaman tentang politik dinasti ala kerajaan dan politik dinasti yang berjalan sesuai dengan prosedur demokrasi.

Dalam dinasti kerajaan, suksesi akan berasal dari kalangan keluarga secara turun temurun. Sedangkan dalam dinasti demokrasi, jabatan pimpinan politik didapatkan melalui perjuangan dan kerja keras dalam memenangkan pemilihan umum.

"Sehingga, ini sangat berbeda antara dinasti kerajaan dengan dinasti demokrasi," ungkapnya.

Menurutnya, fenomena anggota keluarga yang terjun di dunia politik mengikuti jejak ayah, ibu, kakek, tak pernah jadi masalah bagi demokrasi atau bagian dari perjalanan demokrasi Indonesia.

Baca Juga:Safari Politik di Sidoarjo, Anies Minta Warga yang Hadir Unggah Foto dan Video ke Medsos

Dia mencontohkan, seperti putri Soekarno, Megawati Soekarno Putri yang terjun ke dunia politik. Megawati juga melanjutkan karir ayahnya dengan menduduki jabatan Presiden ke-5 RI. Kini keturunan ketua umum PDIP itu, Puan Maharani maupun Prananda Prabowo memiliki peran politik masing-masing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini