Salah satu mahasiswa baru UNS yang mendapatkan brosur tersebut adalah Fadila. Dikatakannya dapat brosur itu pagi sekitar pukul 06.00 WIB di dekat kampus.
"Dapatnya pagi jam 6 saat jalan di depan kampus, lalu ada orang laki-laki pakai topi ngasih brosur," ujar dia, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya banyak brosur-brosur yang berserakan di jalan. Karena ada yang diberi lalu langsung dibuang.
"Banyak banget di pinggir jalan berserakan brosur yang dibuang," kata Mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Bahasa Jawa UNS ini,
Baca Juga:Bakal Dilaporkan KPK Atas Dugaan Korupsi, Rektor UNS: Kita Tegak Lurus pada Hukum
"Setiap yang lewat itu khususnya mahasiswa baru dikasih brosur," lanjutnya.
Ia bersama teman-temannya juga membuang brosur tersebut. Tadi ada mahasiswa lain yang menyimpannya.
Ketika ditanya apakah ada kakak tingkat yang menyita brosur tersebut, Fadila mengaku tidak ada.
"Saya buang. Tidak tahu apakah yang disita kakak tingkat atau tidak, mungkin mereka juga tidak tahu," sambung dia.
Dikatakannya isi brosur saat dibaca itu tidak penting, jadi dibuang saja. "Kalau menurut aku nggak penting soal rektorat," ucapnya.
Baca Juga:Fakta Gelar 2 Guru Besar UNS Dicopot, Gara-gara Kasus Ini
LO Panitia PKKMB Kinkinta mengatakan tidak tahu menahu mengenai brosur yang dibagikan ke mahasiswa baru tersebut.
"Mohon maaf, kami dari mantan panitia PKKMB tidak mengetahui dan tidak menyebarkan brosur itu. Kami tidak bisa kasih komentar dan informasi apa-apa karena tidak terkait," jelas dia.
Sementara itu Ketua BEM UNS, Hilmi Ash Shidqi menyatakan bahwa brosur itu bukan berasal dari BEM UNS.
Ia pun mencari siapa oknum yang menyebarkan brosur dugaan korupsi rektor itu.
"Kita masih belum tahu siapa yang nyebarin, itu bukan dari BEM UNS. Dari tadi dicariin siapa yang nyebarin belum tahu, aku juga lihat postingan di UNS Fess," tandasnya.