SuaraSurakarta.id - Kasus penemuan potongan tubuh di wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar memasuki babak akhir.
Korban diketahui bernama Satiyem (81) bukan karena kasus mutilasi, melainkan jatuh di sungai hingga terseret arus.
Fakta itu disampaikan Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.
"Diduga, mbah Satiyem terjatuh ke sungai. Lalu terseret arus sampai ke air terjun Grojogan Sewu sejauh 5 KM," kata AKBP Jerrold dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Selasa (14/3/2023).
Jerrold menjelaskan, korban merupakan warga Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Fakta tersebut, lanjut dia, memupus dugaan korban mutilasi.
Dalam gelar hasil tes DNA dan olah TKP, terungkap identitas jasad berupa kaki kanan yang ditemukan pada 23 Februari dan badan utuh tanpa kaki kanan pada 24 Februari 2023.
Setelah diteliti, dua jasad tersebut dari tubuh yang sama. Kemudian hasil tes DNA terhadap dua warga yang masih berkerabat identik dengan mbah Satiyem.
Wanita renta ini dilaporkan menghilang pada tiga hari sebelum jasad pertama ditemukan.
Baca Juga:Besok Malam Nella Kharisma Bergoyang di Alun-alun Karanganyar, Polisi Wanti-wanti Soal Pencopet
"Tidak ada tanda penganiayaan atau motif kriminal yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tegasnya.
Tim Inafis, forensik, reskrim dan warga serta relawan mendapati bebatuan cadas dan sampah logam tajam di aliran sungai. Ditengarai tubuh korban teriris sampah-sampah itu.
Sebelumnya, pengunjung di wisata air Grojogan Sewu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dihebohkan dengan penemuan potongan kaki, Kamis (23/2/2023).
Polres Karanganyar pun terus penyelidikan penemuan potongan kaki sebelah kanan dan tubuh manusia.