Mengupas Fenomena Thrifting di Kota Bengawan dari Caketum Hipmi Kota Solo

Untuk mendapatkan barang bermerk dengan kualitas tinggi, mereka tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 31 Januari 2023 | 17:15 WIB
Mengupas Fenomena Thrifting di Kota Bengawan dari Caketum Hipmi Kota Solo
Debat Caketum Hipmi Solo membahas tentang fenomena thrifting yang digandrungi anak muda. [dok.timlo.net/achmad khalik]

"Saya sebagai pengusaha muda sangat optimis dengan produk Indonesia, produk lokal, yang nantinya bisa kita kembangkan bersama, kita kuatkan produk lokal untuk bisa bersaing dan tidak akan membeli lagi produk thrift," jelasnya.

Sedangkan, Caketum Hipmi Solo nomor urut 3, Respati Ardi mengungkapkan, lebih berhati-hati dalam meredam tren thrifting. Salah satu upaya terdepan adalah menebarkan gairah penggunaan produk dalam negeri di tengah masyarakat.

"Kalau jadi Ketum Hipmi Solo ke depan, saya pengin thrift market itu dilarang tapi pelan-pelan. Kita mulai dari diri sendiri, dari anggota HIPMI harus menggunakan produk dalam negeri," katanya.

Dalam debat tersebut, hadir tiga panelis yang terdiri dari elemen akademisi, pemerintah, dan praktisi bisnis. Mereka adalah dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UNS Dr Mulyanto, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo Wahyu Kristina, dan Direktur Batik Danar Hadi Dewanto Kusuma Wibowo.

Baca Juga:Jelang Muscab Hipmi Solo, Respati Ardi Ingin Dorong Milenial Tak Takut Berwirausaha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini