"Hal ini mendorong kami sebagai institusi kesehatan untuk selalu berbenah diri terutama dalam bidang kualitas pelayanan, kelengkapan dan kecanggihan peralatan medis serta berbagai peralatan yang aman dan nyaman bagi pasien," jelas dr. Pangesti.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan bisnis rumah sakit ada dua sisi yakni sosial dan profit.
"Sehat itu murah atau mahal seh? Jawabannya ya keduanya. Murah kalau kita bisa berperilaku hidup sehat, tetapi kalau sudah masuk rumah sakit akan jadi mahal," tegas Teguh.
Teguh menyebut Solo selain sebagai kota dengan magnet kuliner dan budayanya juga menjadi magnet bagi investor rumah sakit.
Baca Juga:TERUNGKAP! Perdamaian Lesti-Billar di Rumah Sakit, Bukan Usai Umroh
"Ternyata Solo itu memang menarik tidak hanya kuliner dan budaya tapi rumah sakit juga. Saat ini Solo memiliki 19 RS besar dan tengah berlomba membangun pengembangan fasilitas," paparnya.