SuaraSurakarta.id - Portal jalan antar kampung diminta untuk dibuka kembali agar tidak menimbulkan permasalahan bagi warga.
Permintaan itu disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang mendapatkan laporan masih ada portal antar kampung, seperti di Teluk Nibung, yang dibuat ketika kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Surabaya. Saat ini, kasus Covid-19 sudah jauh menurun.
Keberadaan pembatas itu dinilai telah menyulitkan sebagian warga.
Di salah satu RT di Teluk Nibung, karena akses masih ditutup portal, untuk ke daerah sebelah, warga harus berputar jauh terlebih dahulu.
Baca Juga:Pilu! Nenek Tua Dipaksa Anak Mengemis, Dipukul hingga Pasrah Tidur Beralas Kardus Jika Menolak
“Kami minta agar nanti pak camat memanggil warga dari kedua wilayah untuk dilakukan kesepakatan bersama membuka akses jalan,” ujar Armuji dalam laporan Beritajatim, Kamis (29/8/2022).
Permintaan Armuji juga dimaksudkan agar tidak ada sekat sosial antar warga.
”Saya tidak mau warga Surabaya disekat-sekat, dikotak – kotak semuanya harus saling menjaga satu sama lainnya,” kata Armuji.
Jika faktor keamanan menjadi alasan masih dipertahankannya portal, menurut Armuji, hal itu bisa dipecahkan, misalnya dengan menggalakkan siskamling atau membangun kesadaran masyarakat.
Armuji menyebut sebaik – baiknya sistem keamanan kampung adalah kepedulian antar sesama warga.
Baca Juga:Nenek Mursiti yang Viral Dipaksa Anaknya Jadi Pengemis, Kini Ditawari Tinggal di Panti Jompo
Camat Pabean Cantian Muhammad Januar Rizal mengatakan telah menyelenggarakan rapat dengan RT dan RW untuk pembukaan portal penghubung, terutama di RW 5 dan RW 7 Teluk Nimbung.
Hasil rapat disepakati membuka pintu portal pada jam 07.00 – 18.00 WIB.
“Ini dibuka dulu secara paralel yang di dekat kecamatan dulu. Nanti selanjutnya akan kita rapatkan lagi,” kata dia.