SuaraSurakarta.id - Kerbau keturunan Kyai Slamet milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat meninggal dunia, Senin (15/08/2022).
Kerbau yang sebelumnya mengalami kejang dan lidah yang menjulur tersebut, berumur lima tahun, yang diberi nama Jabo.
"Jadi ini namanya Jabo, masih kerurunan Kerbau Kyai Slamet juga. Yang lahir kemarin 2017. Meninggalnya barusan mas, siang menjelang sore ini," ungkap Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, Selasa (16/8/2022).
GKR Timoer, atau yang kerap disapa Gusti Timoer ini mengungkapkan bahwa kerbau yang meninggal ini sebelumnya juga telag mengalami sakit, tetapi belum diketahui sakit yang diderita sang kerbau itu.
Baca Juga:9 Momen Jefri Nichol Ikut Peringatan Malam 1 Suro, Gandeng Pacar Baru
"Sebenarnya sudah difaksin, di kandang sebelah sini itu sudah di faksin. Terus satu minggu yang lalu itu terus kejang- kejang. Teris dari dinas jateng itu dateng untuk ambil sampel darahnya tapi kerbau itu enggak mau, jadi enggak sempat diambil lagi," papatnya.
"Sebenarnya ingin diliat sakit apa gitu. Mengingat yang kecil sebelumnya kemarin juga kejang kejang. Seperti ditekak (ketekan pada lehernya), karena lidahnya menjulur, gitu," urai Timoer.
Lanjutnya, beberapa hari terakhir ini sejak hari Minggu pekan kemarin sudah membaik, dan terlihat dari fisiknya yang biasa, sehat, sudah mau makan hingga berkubang ke lumpur.
"Pasca kejang itu saya terus menengok di kandang ini, untuk melihat kondisinya jadi saya tahu persis perkembangan sehatnya hingga kembali aktifitas normal," jelas dia.
Namun, masih urainya, pada hari Minggu, (14/08/2022), kemarin yang saat itu Putri dari PB XIII tersebut tidak berada di kandang untuk menengok perkembangan kesehatan Jabo, diketahui tadi sore meninggal.
Baca Juga:Ganjar Pranowo "Nyeker" Ikuti Kirab Pusaka Keraton Surakarta
"Saya sedih mas. Baru kemarin Minggu saya tidak kesini di kandang, lakok tadi sore setelah dari kubangan lumpur Jabo mengalami kejang kejang, lidah menjulur, terus meninggal," jelas Timoer.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan, hingga kini sudah terdapat empat kerbau keturunan Kyai Slamet yang meninggal.
"Jadi belum ada sebulan kan, sudah ada empat meningal, yang pertama sebelum dikirap acara Suro itu," paparnya.
Sementara terkait menjaga kesehatan kerbau tersebut hingga kini, Timoer menegaskan tidak kurang untuk menjaga salah satu pusaka dari Keraton Kasunanan Surakarta tersebut.
"Kita selalu memperhatikan kesehatannya, dari makan, kandang hingga lingkungannya. Lawong kubangannya itu kemarin baru saja saya kuras. Minggu lalu juga saya kuras, kita datangkan alat berat untuk mengeruk terus tanah kita keringkan terus kita kasih air dari pemadam, terus mereka berkubang lagi," ungkapnya.
Sementara penyebab kematian yang menimpa beberapa kerbau bule keturunan Kyai Slamet ini, Timoer menambahkan dimungkinkan karena faktor cuaca yang berakibat musimnya penyakit.
"Ya mungkin apa karena lagi musim pandemi bagi hewan hewan seperti ini ya, kerbau, sapi, yang saat ini sedang ada pandemi. Jadi ya memang kalau saya juga sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga mereka, ya tapi kehendakNya lain. Hingga kini masih lima belas kerbau keturunan Kyai Slamet," jelasnya.
Kontributor : Budi Kusumo