Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Haerudin, memaparkan radikalisme adalah paham atau aliran yang menghendaki secara cepat perubahan sosial dan politik. Tingkatannya mulai dari paham atau aliran, sikap hingga melakukan tindakan perlawanan dengan kekerasan untuk tujuan secara cepat tadi.
"Sebenarnya bukan untuk agama, tetapi menggunakan siasat agama," kata Haerudin.
Dia mengakui, butuh peran dari instansi terkait, termasuk sekolah-sekolah hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mencari solusi persoalan ini.
"Data masih kesulitan (konteks pendidikan), berapa sih siswa yang sudah terpapar radikal, terorisme, intoleran. Datanya itu dinamis sekali, apalagi (mungkin) di Jawa Tengah ini," tambahnya.
Baca Juga:Polisi Disebar ke Sekolah-sekolah untuk Cegah Ajaran Khilafatul Muslimin
Sutradara film Seeking The Imam, Rahmat Triguna alias Mamato, menyebut dirinya terketuk membuat film dokumenter itu karena terketuk melihat fenomena itu.
"Selain soal gadget, media sosial dan anak muda, tapi juga refleksi bagi saya sendiri sebagai seorang ayah," kata Mamato.
Terkait film tersebut, Mamato menyebut perlu waktu hingga 2 tahun untuk menyelesaikan semuanya.
"Dhania kooperatif sekali dengan kami selama proses produksi. Sekarang dia (Dhania) berkontribusi di ruangobrol.id," lanjutnya.
Pada kegiatan yang berlangsung sekira 3 jam itu, ada beberapa sesi tanya jawab dengan audiens.
Baca Juga:AS Tangkap Hani Ahmed Al-Kurdi Tokoh Utama ISIS Di Suriah
Rata-rata mereka bertanya soal tepat atau tidak ketika menumpahkan curahan hati (curhat) di media sosial hingga mengiyakan bahwa di dunia digital informasi begitu padat. Direktur KPP, Anisa Yarmasari bertindak sebagai moderator acara itu.
Sempat hadir pula, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah.