SuaraSurakarta.id - Dona Yanuastuti, istri anggota DPRD Wonogiri, Urin Tri Hartono mendadak jadi perbincangan masyarakat maupun di media sosial.
Pasalnya wanita berusia 35 tahun itu diketahui mahir mengoperasikan alat berat jenis eskavator.
Kegiatan itu dilakukan Dona salah satunya dalam aksi sosial perataan area pemakaman di Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri.
“Ya, sifatnya gotong royong. Seperti saat ada permintaan bantuan dari desa. Contohnya untuk pemerataan lahan. Seperti area pemakaman di Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri ini. Atau juga pembukaan akses jalan antar jalan kampung, masih berani saya pegang,” ujar Dona dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga:Kantor Damkar Wonogiri Digegerkan Kedatangan Seorang Ibu Hamil, Merintih Kesakitan Gara-gara Ini
Warga Dusun Kedungsono Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri ini menjelaskan, awalnya mengoperasikan alat berat agak canggung.
Sebab, lazimnya di Wonogiri operator alat berat kebanyakan adalah kaum pria. Namun, seiring waktu berjalan menjadi operator alat berat sudah menjadi biasa.
Menurut ibu tiga anak tersebut, keterampilan itu dia dapatkan secara otodidak. Sebab, dirinya kerap mendampingi suami saat alat beratnya bekerja atau disewa konsumen. Dari situlah, diam-diam Dona memperhatikan operator mengoperasikan alat berat.
“Selain ikut bakti sosial, paling sering di depo pasir milik suami saya,” ungkapnya.
Dia mengaku melakukan pekerjaan itu saat waktunya sebagai ibu rumah tangganya luang.
Baca Juga:Bantu Air Bersih di Wonogiri, Crazy Rich Grobogan Malah Puji Puan Maharani
Dona sendiri menyatakan enjoy bisa berbaur dengan masyarakat meski tak jarang dirinya jadi sorotan warga.
“Ini saya lakukan sebagai bentuk dukungan moral terhadap suami saya yang notabene sebagai wakil rakyat,” paparnya.
Urin Tri Hartono mengatakan sangat mendukung istrinya ikut terjun langsung dalam berbagai kegiatan sosial. Khususnya saat dirinya di balik kemudi alat berat.
Bahkan, setiap ada kesempatan Urin yang akrab disapa Rimo ini selalu mengajak istrinya turun ke lapangan. Ia juga tak segan memberi aba-aba ketika istrinya mengoperasikan ekskavator.
Sementara itu Budi, warga Kecamatan Wonogiri mengaku baru kali pertamanya melihat operator alat berat perempuan. Sebab, lazimnya alat berat semacam itu merupakan pekerjaan kaum pria.
“Kalau sopir bus kan sudah banyak sekarang. Tapi sopir alat berat perempuan setahu saya masih sedikit. Apalagi di Wonogiri,” tandasnya.