SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka geram dan kecewa dengan proyek Water Park Jurug, Jebres.
Penyebabnya proses pengerjaannya lambat. Padahal proyek tersebut sudah berjalan hampir dua tahun.
"Ora rampung-rampung. Yo, proses tapi lambat," terang Gibran saat ditemui disela-sela meninjau lokasi, Selasa (17/5/2022).
Bahkan saat meninjau ke lokasi, Selasa (17/5/2022) siang, progresnya belum terlihat sama sekali.
Baca Juga:Dua Tahun Dihentikan, Ribuan Warga Solo Kembali Antusias Padati CFD di Jalan Slamet Riyadi
Memang tidak sampai mangkrak terhenti, ada proses pengerjaan tapi tidak sesuai.
"Progresnya durung ngopo-ngopo. Bisa dilihat tadi progresnya seperti apa. Yo engko nek ora tak nesuni, yo mangkrak, " katanya.
Gibran pun akan terus ngoyak-ngoyak agar secepatnya bisa dikerjakan. Kalau tadi penegasan dari pengembang, Desember 2022 nanti fase satu selesai dan akan soft launching.
"Itu lagi separoh loh, kudu nunggu satu tahun untuk penyelesaian sampai 100 persen. Terus tak oyak-oyak, dari pengelola menjanjikan fase satu selesai Desember 2022," ungkap dia.
Usai mengecek ke lokasi, Gibran langsung memanggil Direktur Tirtamas Water Park, Jebres selaku yang membangun di Loji Gandrung.
Baca Juga:Duh! Niat Sepedaan di CFD untuk Mantau Prokes, Gibran Rakabuming Raka Malah Dikerubungi Warga
Putra sulung Presiden Jokowi ini juga memberikan penekanan agar proyek tersebut segera diselesaikan.
"Neng kono, nek aku lewat ora ono aktivitas, tukange yo sitik. Sudah saya panggil langsung direkturnya tadi, saya tanya on track tidak," sambungnya.
Gibran menjelaskan, ada beberapa alasan yang disampaikan direktur tadi kenapa progresnya lambat.
Alasannya itu seperti, pandemi Covid-19, kontur tanahnya agak sulit atau yang lainnya.
"Embuh, takono direktur kenapa dari awal tidak memprediksi," imbuh dia.
Saat ditanya apakah dengan keterlambatan ini merugikan Pemkot, Gibran mengatakan jika yang namanya kontrak kerja itu berjalan terus.
Apakah nanti ada putus kontrak atau denda dengan permasalahan ini, akan dilihat dulu.
"Desember nanti kita lihat dulu, rampung tenan ora. Dia komitmen, Desember bisa rampung," paparnya.
Nilai kontrak proyek Water Park ini cukup tinggi sekitar Rp 50 Miliar. Mereka itu sistem pinjam pakai selama 30 tahun kedepan, dan sudah berjalan dua tahun ini.
"Ini di tahun keempat sudah harus profit," imbuh dia.
Sementara itu Direktur Utama PT Arta Tirtamulyo, Mulyono Sadeli mengatakan kalau dilihat prosentasi di lapangan bisa dilihat langsung kondisinya seperti apa.
"Saya belum bisa menghitung sudah sampai berapa persen progres pengerjaan. Yang jelas fase satu selesai Desember dan langsung sof launching," ucapnya.
Untuk kendala sebenarnya teknis, karena tanah dari depan itu turun sampai belakang 17 meter.
Karena kalau bangun kolam renang itu tanahnya harus datar, sehingga harus membuat trap-trap.
"Saya tidak akan menjelaskan apakah sudah diprediksi atau tidak, karenya kondisinya seperti itu. Awalnya dulu ini masih hutan, jadi masuk sini belum bersih," jelas dia.
Mulyono menambahkan, selain masalah teknis, kontur tanah juga menjadi kendala dan harus diperbaiki.
Lalu cuaca yang hujan hampir turun tiap hari dan pandemi Covid-19.
"Pengerjaan kolam renang ini semua di bawah tanah, pondasi juga ada di bawah tanah. Lha, itu kesulitannya," tuturnya.
Dalam Water Park Jebres nanti ada beberapa wahana, seperti gedung loby, kolam arus, menara luncur, kolam space. "Ada lima wahana nanti rencananya," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto