"Neng kono, nek aku lewat ora ono aktivitas, tukange yo sitik. Sudah saya panggil langsung direkturnya tadi, saya tanya on track tidak," sambungnya.
Gibran menjelaskan, ada beberapa alasan yang disampaikan direktur tadi kenapa progresnya lambat.
Alasannya itu seperti, pandemi Covid-19, kontur tanahnya agak sulit atau yang lainnya.
"Embuh, takono direktur kenapa dari awal tidak memprediksi," imbuh dia.
Baca Juga:Dua Tahun Dihentikan, Ribuan Warga Solo Kembali Antusias Padati CFD di Jalan Slamet Riyadi
Saat ditanya apakah dengan keterlambatan ini merugikan Pemkot, Gibran mengatakan jika yang namanya kontrak kerja itu berjalan terus.
Apakah nanti ada putus kontrak atau denda dengan permasalahan ini, akan dilihat dulu.
"Desember nanti kita lihat dulu, rampung tenan ora. Dia komitmen, Desember bisa rampung," paparnya.
Nilai kontrak proyek Water Park ini cukup tinggi sekitar Rp 50 Miliar. Mereka itu sistem pinjam pakai selama 30 tahun kedepan, dan sudah berjalan dua tahun ini.
"Ini di tahun keempat sudah harus profit," imbuh dia.
Baca Juga:Duh! Niat Sepedaan di CFD untuk Mantau Prokes, Gibran Rakabuming Raka Malah Dikerubungi Warga
Sementara itu Direktur Utama PT Arta Tirtamulyo, Mulyono Sadeli mengatakan kalau dilihat prosentasi di lapangan bisa dilihat langsung kondisinya seperti apa.