Apakah nanti ada putus kontrak atau denda dengan permasalahan ini, akan dilihat dulu.
"Desember nanti kita lihat dulu, rampung tenan ora. Dia komitmen, Desember bisa rampung," paparnya.
Nilai kontrak proyek Water Park ini cukup tinggi sekitar Rp 50 Miliar. Mereka itu sistem pinjam pakai selama 30 tahun kedepan, dan sudah berjalan dua tahun ini.
"Ini di tahun keempat sudah harus profit," imbuh dia.
Baca Juga:Dua Tahun Dihentikan, Ribuan Warga Solo Kembali Antusias Padati CFD di Jalan Slamet Riyadi
Sementara itu Direktur Utama PT Arta Tirtamulyo, Mulyono Sadeli mengatakan kalau dilihat prosentasi di lapangan bisa dilihat langsung kondisinya seperti apa.
"Saya belum bisa menghitung sudah sampai berapa persen progres pengerjaan. Yang jelas fase satu selesai Desember dan langsung sof launching," ucapnya.
Untuk kendala sebenarnya teknis, karena tanah dari depan itu turun sampai belakang 17 meter.
Karena kalau bangun kolam renang itu tanahnya harus datar, sehingga harus membuat trap-trap.
"Saya tidak akan menjelaskan apakah sudah diprediksi atau tidak, karenya kondisinya seperti itu. Awalnya dulu ini masih hutan, jadi masuk sini belum bersih," jelas dia.
Baca Juga:Duh! Niat Sepedaan di CFD untuk Mantau Prokes, Gibran Rakabuming Raka Malah Dikerubungi Warga
Mulyono menambahkan, selain masalah teknis, kontur tanah juga menjadi kendala dan harus diperbaiki.
Lalu cuaca yang hujan hampir turun tiap hari dan pandemi Covid-19.
"Pengerjaan kolam renang ini semua di bawah tanah, pondasi juga ada di bawah tanah. Lha, itu kesulitannya," tuturnya.
Dalam Water Park Jebres nanti ada beberapa wahana, seperti gedung loby, kolam arus, menara luncur, kolam space. "Ada lima wahana nanti rencananya," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto