SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melonggarkan peribadatan kaum Kristiani dalam perayaan Hari Paskah 2022.
Gibran juga mempersilahkan gereja untuk menambahkan jumlah jamaah yang ingin melakukan ibadah.
Hal ini disampaikan putra sulung Presiden Jokowi saat meninjau ke sejumlah gereja sebagai persiapan Hari Paskah.
"Tidak apa-apa ditambah. Tadi saya lihat dari romo kan membatasi sekitar 800 jamaah, nanti ditambahi sedikit tidak apa-apa, digenepi 1.000 jamaah biasanya itu di sini 3.000 jamaah," ujar Gibran saat ditemui usia meninjau Gereja St Antonius Purbayan Solo, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga:BEM SI Gelar Unjuk Rasa, Gibran: Saya Terbuka, Aspirasi dan Masukan Saya Terima
Gibran pun tidak mempermasalahkan jika anak-anak ingin beribadah tapi itu tergantung orang tuanya.
Kalau orang tuanya memperbolehkan, tidak masalah. Tapi dari romo tadi masih dibatasi sampai usian 6 tahun.
"Tidak apa-apa kalau orang tuanya mengizinkan. Monggo silahkan, shalat taraweh sekarang juga banyak anak-anak dan sudah ramai, silahkan tidak usah takut," katanya.
Meski sudah ada kelonggaran, tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker.
Kalau merasa tidak enak badan, jangan memaksakan diri untuk datang.
Baca Juga:Pengamat Ungkap Gibran Berpeluang Maju Jadi Gubernur di Dua Daerah Ini
"Protokol kesehatan harus tetap dijaga. Apalagi sekarang kasus aktifnya tinggal sedikit," sambung dia.
Untuk pengamanan di sekitar gereja akan lebih ketat. Sehingga umat Kristiani bisa beribadat dengan tenang.
"Pengamanan pasti lebih ketat, tenang saja. Tapi aman kok, untuk jumlah personil sama Pak Kapolres dan Pak Dandim saja," ungkapnya.
Sementara itu Pastur Kepala Paroki Gereja St Antonius Purbayan, Romo Clements Budiarto mengatakan meski sudah ada kelonggaran dari Wali Kota, pihaknya akan tetap membatasi 800 jamaah.
"Kami respek dengan Pak Wali yang telah melonggarkan. Tapi kami tetap membatasi jamaah," ujar dia.
Apa yang sudah disampaikan Wali Kota tadi akan dirapatkan dulu, pelan-pelan akan menerapkan kelonggaran.
Mungkin setelah ini akan dibahas untuk peribadatan selanjutnya.
"Di sini kalau normal itu bisa 3.000 lebih jamaah, sementara ini dibatasi 820 jamaah jadi dibawah 50 persen jauh. Jamaah pun harus daftar dulu, kalau belum daftar tidak boleh datang," paparnya.
Nanti jamaah yang datang akan dicek suhu dulu dan harus memakai masker. Untuk anak-anak masih usia 6 tahun ke atas, 6 tahun ke bawah belum boleh.
"Tetap menerapkan protokol kesehatan. Ibadah kami mulai, Kamis (14/4/2022) sore, pukul 16.00 WIB, pukul 18.00 WIB, dan pukul 20.00 WIB," jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, Gibran juga meninjau Gereja El Shaddai dan Gereja Katolik SP Maria Regina Purbowardayan.
Kontributor : Ari Welianto