SuaraSurakarta.id - Salah satu warga Solo berhasil diamankan Polres Boyolali terkait kasus pembacokan ala klitih di wilayah Boyolali.
Atas kejadian itu, korban mengalami luka dan harus mendapat perawatan dari tim kesehatan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun menanggapi kejadian kasus pembacokan yang melibatkan salah satu warganya.
Gibran sendiri belum mengetahui informasi dan kronologi masalah tersebut secara jelas. Bahkan putra sulung Presiden Jokowi ini sempat kaget saat pelakunya berasal dari Solo.
Baca Juga:Marak Klitih di Yogyakarta, Penjual Celurit Pasar Tempel Sampai Lakukan Hal Ini
"Di Boyolali? Orang Solo? Wong ngendi kui?," ujar Gibran, Jumat (8/4/2022).
Gibran meminta masyarakat jangan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Apalagi saat ini sedang bulan Ramadhan.
"Jangan kayak gitu lah, lagi puasa do ngono. Motifnya apa? Jangan seperti itu lah," katanya.
Ia pun akan segera menanyakan masalah ini ke Pak Kapolres. Untuknya sendiri sudah ditangkap dan diproses oleh Polres Boyolali.
"Saya coba tak tanya ke Pak Kapolres (Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak). Itu baru to?, Bagus kalau pelakunya sudah ditangkap biar segera diproses," sambung dia.
Baca Juga:Badran Jogja Trending Topic di Twitter, Gegara Aksi Konyol Klitih 'Magang'
Gibran pun sempat menanyakan kondisi korban dan senjata yang digunakan pelaku kepada awak media.
"Satu orang to? Korbane, kena? Senjata yang dibawa apa? Pedang?, Clurit?, ya ampun," terangnya.
Gibran menegaskan, kasus tersebut jangan sampai terjadi di Kota Solo. Kalaupun ada biar nanti ditindak tegas oleh Pak Kapolres.
Kalau melihat fenomena klitih, sudah merambah ke berbagai kota-kota besar, seperti di Semarang dan Yogyakarta serta sudah masuk Boyolali yang dekat dengan Solo.
"Jangan sampai terjadi di Solo. Nanti biar disikapi Pak Kapolres," ungkap dia.
Antisipasi akan dilakukan jangan sampai kejadian itu terjadi di Solo. Koordinasi Kapolres akan secepatnya dilakukan untuk pembahasan masalah ini.
"Nanti kita antisipasi, biar diurus Pak Kapolres juga," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto