SuaraSurakarta.id - Vaksinasi penguat di Solo hingga saat ini sudah mencapai 40,18 persen seiring dengan upaya percepatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan, dengan capaian tersebut untuk saat ini pemberian vaksinasi penguat di Kota Solo menduduki peringkat tertinggi se-Jawa Tengah, diikuti oleh Kota Semarang 38,3 persen, dan Kota Magelang 33,47 persen.
Ia mengatakan pemberian vaksinasi penguat di Kota Solo terbuka untuk masyarakat dalam dan luar kota. Meski demikian, capaian tersebut didominasi oleh warga ber-KTP Surakarta.
"Kalau dulu di awal-awal vaksin masih terbatas (khusus) warga dalam kota. Kalau ini kan vaksinnya longgar. Dulu diutamakan penduduk Solo karena menghindari protes, vaksin terbatas, sekarang kan stok vaksin longgar," kata Siti dikutip dari ANTARA di Solo Senin (4/4/2022).
Mengenai stok vaksin, dikatakannya, dalam kondisi aman. Ia mengatakan pengiriman dari pusat dilakukan setiap minggu sekali dengan Astrazeneca dan Sinopharm.
"Sekali kirim 10.800 dosis, artinya bisa untuk 20.000 sasaran," katanya.
Sementara itu, berbeda dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua, untuk vaksinasi penguat hingga saat ini belum bisa optimal karena rendahnya antusiasme masyarakat.
"Sebetulnya sudah saya buka, masyarakat yang aktif. Dari kelurahan juga kami mobilisasi, misalnya kami jatah berapa, namun akhir-akhir ini tidak optimal. Awalnya (setiap kelurahan) kami jatah 200, yang datang hanya 30, kan sayang," katanya.
Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengimbau masyarakat yang ingin mudik agar mengikuti vaksinasi penguat terlebih dahulu.
"Lebih aman lagi kalau booster, kami booster semua," katanya.
Ia mengatakan pada mudik mendatang tidak menutup kemungkinan pemberian vaksinasi penguat akan dilakukan oleh pemerintah di pusat-pusat aktivitas masyarakat saat mudik.
"Seperti di stasiun, terminal, bandara. Pasti ada pengecekan booster, nanti kami detailkan lagi minggu depan," katanya.