“Ini dipepet tapi tetap saja disuruh berhenti enggak mau,” tegasnya.
“Ini batas jalan aspal ini, tanahnya, kayak di bahu jalan kalau di tol. Lanjut, ini ada yang lebih jelas, tapi enggak mau berhenti. Ini kemudian mulai serempetan sampai muncul percikan api. Jadi, itu proses kejar-kejarannya," tambah dia.
Anam kemudian menyebut Sunardi juga tidak mau berhenti ketika Densus 88 sudah menembak dirinya. Sebelum itu, anggota yang akan menangkap sebenarnya juga sudah menunjukkan surat penangkapan.
“Dikasih tembakan ke udara (tembakan peringatan, red) enggak berhenti-berhenti. Yang sebelah kiri (tempat penumpang) bagian depan ditembak juga enggak berhenti, lalu tembak tangan enggak berhenti, tembak bahu enggak berhenti, tembak badan itu enggak berhenti terus akhirnya baru nabrak," pungkas dia.
Baca Juga:Murka! Dituduh Biayai Organisasi Teroris Jaringan Al-Qaida, Fadli Zon: Sangat Kotor dan Keji Sekali