Produsen Tahu Tertipu Saat Beli Minyak Goreng: Hati-hati Kalau Beli dari Jeriken

Sukur mengingatkan masyarakat bahwa situasi sekarang bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Siswanto
Jum'at, 11 Maret 2022 | 11:57 WIB
Produsen Tahu Tertipu Saat Beli Minyak Goreng: Hati-hati Kalau Beli dari Jeriken
Fatimah tertipu beli minyak goreng isi air [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraSurakarta.id - Seorang produsen tahu di Kabupaten Bojonegoro, Siti Fatimah (57), tertipu ketika membeli empat jeriken minyak goreng curah yang ternyata berisi air.

Kasus yang terjadi di tengah kelangkaan minyak goreng di pasaran itu menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto yang kemudian mengunjungi rumah Siti di Kelurahan Ledok Kulon, hari ini.

Sukur memberikan bantuan minyak goreng serta memborong produk tahu Siti.

“Kelangkaan minyak goreng ini memang seharusnya kita bisa menyikapi dengan arif. Satu sisi ini merupakan persoalan nasional, tetapi sisi lain masyarakat juga sangat membutuhkan minyak goreng,” ujarnya, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga:Polda NTB Minta Masyarakat Hati-hati Beli Minyak Goreng di Media Sosial

Sukur mengingatkan masyarakat bahwa situasi sekarang bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Itu sebabnya, semua kalangan masyarakat diminta lebih teliti ketika membeli minyak goreng, terutama yang dimasukkan dalam jerigen.

“Karena sudah terbukti bahwa kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng ini ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan untuk diri sendiri,” kata dia.

Suara.com sebelumnya memberitakan pada hari Selasa (8/3/2022), Siti Fatimah membeli empat jeriken minyak goreng curah di Pasar Babat Lamongan.

Dia merasa senang pada akhirnya bisa membeli minyak goreng karena selama ini sangat sulit mendapatkannya.

Baca Juga:Sebut Persoalan Minyak Goreng Bisa Ganggu Ketertiban Umum, Puan Minta Penimbun Diganjar Setimpal

Siti biasa menjual tahu di pasar itu dan sama sekali tak menaruh curiga pada isi jerigen yang dibelinya dari seseorang.

“Awalnya ditawari seseorang pas menjual tahu di Pasar Babat Lamongan. Setelah pulang dan saya tuang ke wadah ternyata berisi air,” kata Siti, Kamis (10/3/2022).

Dia mengalami kerugian Rp1,7 juta.

Korban kemudian melaporkan apa yang menimpanya kepada polisi.

Kelurahan Ledok Kulon merupakan sentra produsen tahu. Di sana ada 350 produsen.

Semenjak Kementerian Perdagangan menerapkan kebijakan satu harga minyak goreng, Siti dan produsen tahu lainnya kesulitan membeli minyak goreng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini