Pohon Natal Itu Indah dan Kisah Perjalanan Yati Surachman Pindah Agama Islam ke Kristen

Lahir dari keluarga Islam, artis berusia 64 tahun itu mengaku merasakan ketenangan saat melihat pohon Natal sejak usia 12 tahun.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 19 Februari 2022 | 13:31 WIB
Pohon Natal Itu Indah dan Kisah Perjalanan Yati Surachman Pindah Agama Islam ke Kristen
Yati Surachman. [Instagram]

SuaraSurakarta.id - Artis senior Yati Surachman mengungkapkan perjalanan spiritual hingga memutuskan pindah agama Islam ke Kristen.

Lahir dari keluarga Islam, artis berusia 64 tahun itu mengaku merasakan ketenangan saat melihat pohon Natal sejak usia 12 tahun.

Tak pelak, dirinya memutuskan untuk pindah agama dari Islam ke Kristen saat usianya masih belasan tahun.

"Keluarga saya dari lahir kalau istilahnya saya dari Hari Jumat. Lalu umur 12 tahun, saya sangat sederhana hanya melihat pohon Natal," kata Yeti Surachman dalam perbincangan di YouTube The Miracle of Life dan dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga:Kisah Pevita Pearce Lakukan Tradisi Melukat di Bali hingga Disebut Pindah Agama dari Islam ke Hindu

Saat itu, Yati mengaku pertama kali melihat pohon Natal itu di rumah tetangganya yang beragama Kristen.

Potret Rumah Artis Senior yang Masih Eksis di 2021. (Instagram/@yatiesurachmanreal)
Potret Rumah Artis Senior yang Masih Eksis di 2021. (Instagram/@yatiesurachmanreal)

"Saya merasa pohon natal itu indah, kebetulan di daerah rumah orang tua ada orang Nasrani jadi saya sering main ke sana saat natal ternyata waktu itu," tuturnya.

Apalagi saat itu, artis 64 tahun tersebut sering merasakan kesedihan hati sebagai anak pertama di keluarga.

"Saya kok melihat pohon natal seperti takjub, waktu itu masih pakai pohon hidup terus dikasih hiasan, kok dengan kesedihan hati, kenapa saya punya kesedihan hati? Karena saya anak pertama," ujarnya.

Hal itu karena Yati Surachman kerap menjadi sasaran orang tua jika adik-adiknya melakukan kesalahan.

Baca Juga:Nasib 50 Mahasiswa UIN SGD Penerima Beasiswa Pemkab Bandung Barat Terkatung-katung

"Waktu itu adik saya baru lima, sekarang menjadi delapan, karena saya anak pertama yang diberikan tanggung jawab saya. Artinya semua kesalahan adik saya, tapi saya yang bertanggung jawab," ucap dia.

News

Terkini

Setiap konsumen yang telah melakukan treatment akan diminta mengisi survei tentang tingkat kepuasan pelayanan.

News | 13:30 WIB

Mereka terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke-9

News | 09:56 WIB

Meski demikian, mereka enggan terlibat di dalam polemik yang terjadi selama ini.

News | 08:49 WIB

Gibran dan Jan Ethes pun menjadi pusat perhatian para penonton kirab.

News | 08:28 WIB

Masyarakat bisa mengurus kelengkapan untuk dapat memiliki dikuatkan dengan sertifikat dari negara.

News | 16:24 WIB

Keberadaan pembangunan di bantaran sungai akhir-akhir ini menjadi sorotan.

News | 16:17 WIB

Putra sulung Presiden Jokowi ini meminta agar 17 prioritas pembangunan Kota Solo ini harus dimanfaatkan dan digembor-gemborkan terus.

News | 16:13 WIB

Kanwil BPN Jawa Tengah juga menggandeng Ombudsman Jawa Tengah untuk meningkatkan pelayanan publik.

News | 19:04 WIB

20 tim peserta merupakan tim internal di bawah Askot PSSI Surakarta.

News | 18:48 WIB

UMKM paling terdampak karena yang langsung bersinggungan dengan penjualan baju bekas.

News | 18:28 WIB

Surat kuasa itu ditanda-tangani 55 Ketua RT dan RW di Desa Berjo plus stempel masing-masing perwakilan sebagai bentuk dukungan, Kamis (16/3/2023) malam.

News | 17:21 WIB

Pasalnya banyak keuntungan yang bisa didapatkan setelah memiliki identitas izin usaha yang diterbitkan Pemerintah itu.

News | 20:24 WIB

Bantuan yang disalurkan berupa air bersih sebanyak 7 tangki dan hijauan pakan ternak sebanyak dua ton untuk yang terdampak hujan abu vulkanik di Desa Klakah Selo Boyolali.

News | 18:07 WIB

Ada potensi ancaman banjir yang terjadi akibat penyempitan sungai yang justru akan merugikan masyarakat secara luas.

News | 06:30 WIB

BBWSBS tak bekerja secara maksimal dalam mengatasi persoalan bangunan di bantaran sungai yang justru merugikan masyarakat.

News | 06:00 WIB
Tampilkan lebih banyak