Ustaz Khalid Basalamah Haramkan Wayang, Buya Yahya Beri Jawaban Menohok: Sudah Ada Sebelum Islam

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya tidak mengharamkan umat muslim memainkan wayang. Karena wayang juga pernah dijadikan media berdakwah oleh walisongo.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 13 Februari 2022 | 09:18 WIB
Ustaz Khalid Basalamah Haramkan Wayang, Buya Yahya Beri Jawaban Menohok: Sudah Ada Sebelum Islam
Dalang muda Gibran Papadimitriou (Ki Kawipujo Permadi) mementaskan lakon "Nakula Sadewa Murca" di Museum Wayang, Jakarta, Sabtu (9/11). [Suara.com/Arya Manggala]

SuaraSurakarta.id - Belakangan ini jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video lawas ustaz Khalid Basalamah yang mengatakan memainkan wayang hukumnya haram. 

Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal wayang dilarang dalam ajaran Islam dan lebih baik dimusnahkan bermula ketika salah seorang jamaahnya bertanya mengenai hukum bermain wayang dalam ajaran Islam. 

“Saya orang Jawa dan saya suka pewayangan. Jadi, apakah wayang dilarang? Bagaimana tobat profesi dalang?” tanya jamaah kepada Ustaz Khalid Basalamah, 

Ustaz Khalid Basalamah langsung memberikan jawabannya. Kata dia, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap budaya di Indonesia, bahwa Islam melarang permainan wayang. 

Baca Juga:Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah Soal Wayang Haram, Lebih Baik Dimusnahkan

“Tentu saja saya sudah pernah bilang ke teman-teman sekalian, tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu, bahwa kita Muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan budaya di-Islamkan, susah. Meng-Islamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali,” jawab Khalid. 

"Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu oh ini tradisi orang dulu seperti ini, tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” sambungnya. 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya yang pernah ditanya perihal tersebut justru tidak mengharamkan umat muslim memainkan wayang. 

Pasalnya, para walisongo khususnya Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media dakwah untuk masyarakat memeluk agama Islam. 

"Wayang itu merupakan budaya seni, sebelum adanya Islam, sudah ada wayang. Kemudian para walisongo terdahulu itu sepakat ingin menjadikan wayang sebagai media untuk berdakwah menyebarkan agama Islam," buka Buya Yahya melalui kanal youtube Al-Bahjah TV. 

Baca Juga:Husin Alwi Shihab Sebut Ustaz Khalid Basalamah Haram Tinggal di Indonesia, Jika Kukuh Haramkan Wayang

"Soalnya waktu itu wayang banyak disukai oleh masyarakat. Sampai detik ini juga masih ada penggemarnya," sambung Buya Yahya. 

Buya Yahya juga bahkan sampai terkesima dengan perjuangan para walisongo yang mampu mengubah kisah perwayangan. Sebab kisah perwayangan terdahulu kental dengan ajaran Hindu-Budha. 

"Kisah wayang zaman Sunan Kalijaga itu banyak yang diubah. Kisah syiriknya diganti kisah Bagong, Semar, Gareng, Petruk, Togog. Karena kisah perwayangan kan diambil Hindu-Budha atau Ramayana dan sebagainya yang selalu menceritakan soal dewa. Dewa itu kan Tuhan selain Allah,"  

"Semar itu kan dikenal sebagai orang yang bijak. Para walisongo itu memang cerdas dalam mengislamkan masyarakat melalui budaya," paparnya. 

Buya Yahya mengakui bentuk wayang pernah jadi berdebatan. Karena bentuknya seperti patung memang diharamkan dalam Islam. Namun, setelah para ulama musyarawah, mereka menemui titik terang dan hasilnya tidak mengharamkan umat muslim memain wayang. 

"Urusan soal bentuk wayang, para ulama pernah mendiskusikan bersama. Lantaran wayang dianggap seperti patung, akhirnya sama mereka dipenyet menjadi tipis. Bukan bentuk berjasad," ucap Buya Yahya. 

Diakhir, Buya Yahya memberikan pesan khusus kepada dalang agar tetap mempertahankan ciri khas wayang seperti zaman walisongo yang kisah-kisahnya bisa mengetuk hati manusia.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini