SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan adiknya Kaesang Pangarep dilaporkan dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pelaporan itu berkaitan dengan dugaan KKN relasi dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.
Ubedilah mengungkapkan, salah satu perusahaan besar inisial SN dan sudah ditetapkan tersangka oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kuhatanan (KLHK) dengan dituntut mencapai nilai Rp 7,9 triliun. Namun oleh Mahkamah Agung (MA) hanya dikabulkan Rp 78 miliar.
"Itu terjadi pada Februari 2019 setelah anak presiden membuat perusahaan gabungan dengan anak petinggi perusahaan PT SN,"kata Ubedilah
Baca Juga:Gibran-Kaesang Dilaporkan ke KPK, Wasekjen PKS: KPK Wajib Menindaklanjuti
Apalagi, kata Ubedilah, petinggi PT SN beberapa bulan lalu dilantik menjadi dubes di salah satu negara di Asia.
Sehingga, patut dicurigai adanya dugaan keterlibatan Kaesang dan Gibran terlibat berbisnis dengan salah satu petinggi PT SN, antara lain begitu cepat mendapatkan suntikan dana untuk modal dari perusahaan ventura. Maka itu, Ubedilah menilai adanya dugaan KKN.
Gibran pun langsung memberikan tanggapan menohok dan siap diperiksa jika dirinya bersalah dalam dugaan kasus tersebut.
"Ya silahkan dilaporkan. Kalau saya salah, ya saya siap dipanggil," kata Gibran di Makorem 074/Warastratama Surakarta, Senin (10/1/2022).
Kasus itu kemudian menjadi perbincangan warganet di jejaring media sosial, termasuk medsos di Kota Solo dan sekitarnya.
Baca Juga:KPK Pelajari Laporan Dugaan KKN Gibran Dan Kaesang yang Dilaporkan Dosen UNJ
Namun, banyak yang memberikan dukungan kepada Gibran seperti dalam unggahan Instagram @soloinfo, meski dengan komentar berkalimat kocak.
"Slow Yo mas, gen kono sing mumet (biar di sana yang pusing),kita jangan," tulis @siwi_****.
"Wong solo ki santai, sing ora santai ki sing di luar kui (Orang Solo itu santai, yang nggak santai di luar itu). Nek salah yo dilaporke wae (Kalau saya dilaporkan saja) diperiksa, dibuktikan," tambah @suryo_***.
"Nyerang bapak e gak mempan anake jadi sasaran (Nyerang bapaknya nggak mempan, anaknya jadi sasaran)," tambah @ajie**** menanggapi kasus yang menjerat Gibran Rakabuming Raka.