Waspada Kejahatan Siber, Pakar: Pengamanan Data Perlu Dilakukan dari Berbagai Sisi

Pengamanan data untuk mengantisipasi kejahatan siber tentu saja harus dilakukan

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 09 Januari 2022 | 08:10 WIB
Waspada Kejahatan Siber, Pakar: Pengamanan Data Perlu Dilakukan dari Berbagai Sisi
Ilustrasi hacker. Pengamanan data untuk mengantisipasi kejahatan siber tentu saja harus dilakukan. (Shutterstock)

SuaraSurakarta.id - Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat mengakses layanan internet untu segala aktivitasnya. Pengamanan data untuk mengantisipasi kejahatan siber tentu saja harus dilakukan.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa pengamanan data perlu dilakukan dari berbagai sisi dan aspek demi menghindari risiko kebocoran.

"Pengamanan data tidak hanya cukup dilakukan dari sisi perlindungan terhadap penyanderaan data dengan mengenkripsi (ransomware) dimana antisipasi ransomware adalah backup data penting yang terpisah dari database utama atau menggunakan Vaksin Protect yang dapat mengembalikan data sekalipun berhasil di enkripsi ransomware," kata Alfons dikutip dari ANTARA Minggu (9/1/2022).

Lebih jauh lagi, Alfons mengatakan data penting juga harus dilindungi dari aksi extortionware, dimana jika korbannya tetap tidak mau membayar karena memiliki backup data, maka data yang berhasil diretas diancam untuk disebarkan ke publik jika pengelola data tidak membayar uang tebusan yang diminta.

Baca Juga:Waspadai Pasukan Siber yang Bisa Ancam Demokrasi Indonesia

"Karena itulah langkah antisipasi yang tepat harus dilakukan seperti mengenkripsi database sensitif di server sehingga sekalipun berhasil diretas tetap tidak akan bisa dibuka atau mengimplementasikan DLP Data Loss Prevention," ujarnya menambahkan.

Baru-baru ini, terdapat dugaan bahwa data pasien rumah sakit yang berada di server Kementerian Kesehatan bocor. Jutaan data pasien dari berbagai rumah sakit, yang berada di server Kementerian Kesehatan diduga bocor dan dijual di forum gelap.

Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut berisi informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit, total data berjumlah 720GB.

Pengunggah di forum tersebut juga menyertakan 6 juta sampel sampel data, berisi, antara lain, nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes COVID-19 dan hasil pindai X-Ray.

Selain yang disebutkan, data yang bocor juga berisi keluhan pasien, surat rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), laporan radiologi, hasil tes laboratorium dan surat persetujuan menjalani isolasi untuk COVID-19.

Baca Juga:Ancaman Siber di 2022 Masih Didominasi Pencurian Data dan Ransomware

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kemenkes telah menindaklanjuti dugaan tersebut.

News

Terkini

Mereka terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke-9

News | 09:56 WIB

Meski demikian, mereka enggan terlibat di dalam polemik yang terjadi selama ini.

News | 08:49 WIB

Gibran dan Jan Ethes pun menjadi pusat perhatian para penonton kirab.

News | 08:28 WIB

Masyarakat bisa mengurus kelengkapan untuk dapat memiliki dikuatkan dengan sertifikat dari negara.

News | 16:24 WIB

Keberadaan pembangunan di bantaran sungai akhir-akhir ini menjadi sorotan.

News | 16:17 WIB

Putra sulung Presiden Jokowi ini meminta agar 17 prioritas pembangunan Kota Solo ini harus dimanfaatkan dan digembor-gemborkan terus.

News | 16:13 WIB

Kanwil BPN Jawa Tengah juga menggandeng Ombudsman Jawa Tengah untuk meningkatkan pelayanan publik.

News | 19:04 WIB

20 tim peserta merupakan tim internal di bawah Askot PSSI Surakarta.

News | 18:48 WIB

UMKM paling terdampak karena yang langsung bersinggungan dengan penjualan baju bekas.

News | 18:28 WIB

Surat kuasa itu ditanda-tangani 55 Ketua RT dan RW di Desa Berjo plus stempel masing-masing perwakilan sebagai bentuk dukungan, Kamis (16/3/2023) malam.

News | 17:21 WIB

Pasalnya banyak keuntungan yang bisa didapatkan setelah memiliki identitas izin usaha yang diterbitkan Pemerintah itu.

News | 20:24 WIB

Bantuan yang disalurkan berupa air bersih sebanyak 7 tangki dan hijauan pakan ternak sebanyak dua ton untuk yang terdampak hujan abu vulkanik di Desa Klakah Selo Boyolali.

News | 18:07 WIB

Ada potensi ancaman banjir yang terjadi akibat penyempitan sungai yang justru akan merugikan masyarakat secara luas.

News | 06:30 WIB

BBWSBS tak bekerja secara maksimal dalam mengatasi persoalan bangunan di bantaran sungai yang justru merugikan masyarakat.

News | 06:00 WIB

Dari pantauan di lapangan, ribuan suporter yang mayoritas mengendarai sepeda motor sudah berkumpul di lokasi sejak pukul 10.00 WIB.

News | 12:02 WIB
Tampilkan lebih banyak