Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo sendiri telah memetakan 15 kelurahan rawan bencana.
15 kelurahan tersebut, seperti Kelurahan Sewu, Serengan, Sangkrah, Sumber, Kedung Lumbu, Jebres, Pajang. Selanjut Semanggi, Kadipiro, Banjarsari, Banyuanyar, Gandekan, Joyotakan, hingga Joyosuran.
"Kalau menurut BMKG, potensi bencana di Solo masih kategori rendah. Tapi kita tetap waspada dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan," sambung Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto.
Potensi ancaman bencana yang terjadi di Solo itu seperti genangan air atau banjir, tanah longsor yang ada dititik tertentu.
Baca Juga:Tolak Pengajuan Utang Rp 4 Triliun ITF Sunter, Ketua DPRD: Anies Tak Jabat sampai 2024
"Kita sudah petakan 15 daerah rawan bencana. Kita klasifikasi yang paling rawan bencana itu di wilayah Pasar Kliwon," tandasnya.
Ada lima kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon yang rawan banjir, yakni Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, dan Kedung Lumbu.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sumur resapan cukup efektif menekan banjir. Khususnya dalam dua tahun terakhir.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Lugas! Ditanya Anda Kadrun, Ini Jawaban Anies Baswedan, Bikin Deddy Ketawa