Suksesi Mangkunegaran Harus Putra Prameswari Dalem, Peluang GPH Bhre Cakrahutomo Terbuka?

Setelah 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX akan disampaikan secara resmi mengenai suksesi Pura Mangkunegaran.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 18 November 2021 | 17:00 WIB
Suksesi Mangkunegaran Harus Putra Prameswari Dalem, Peluang GPH Bhre Cakrahutomo Terbuka?
Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundra Jiwa Suryanegara (kiri), Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin (tengah) dan GPH Bhre Cakrahutomo (kanan). [Dok]

SuaraSurakarta.id - Pengganti KGPAA Mangkunegara IX tinggal menunggu waktu saja dan dalam waktu dekat akan segera diumumkan untuk memimpin Pura Mangkunegaran.

Pasalnya, pada Jumat, (19/11/2021) sudah genap 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX. 

Wedhono Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirto Diningrat mengatakan setelah 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX akan disampaikan secara resmi mengenai suksesi Pura Mangkunegaran.

"Tapi bukan pemilihan, melainkan hanya kerangka. Mohon bersabar, berilah waktu keluarga internal (inti) dan sederek dalem berbicara, urun rembug bagaimana penaknya," terang dia saat ditemui, Kamis (18/11/2021). 

Baca Juga:Bertemu Megawati, Mantan Wali Kota Solo Ini Ditanya Soal Mangkunegaran

Lilik menegaskan, yang jelas tetap pada prinsipnya Pura Mangkunegaran merupakan penerus dari Kerajaan Mataram. Jadi harus patrilineal, jalur laki-laki dan kalau ada putra laki-laki dari permaisuri atau prameswari dalem, ya harus itu.

"Kenapa mesti harus putra dari prameswari dalem. Di sini bisa dikupas dan bisa dilihat dalam serat paliatmo," katanya. 

Jika berkaca demikian, putra dari prameswari dalem merujuk kepada GPH Bhre Cakrahutomo.

Lilik mengatakan, kerangka ini sudah ada sejak dulu dan sudah turun temurun. Kalau ada yang bilang Pura Mangkunegaran tidak ada aturan baku, maka itu bukan orang Jawa. 

"Orang Jawa itu punya paugeran resmi. Pangeran Sambernyawa itu berjuang sampai mendapat gelar pahlawan nasional, kalah mempertahankan kemataramannya. Jadi kita harus meneruskan tradisi yang ada di Mataram," ungkap dia.

Baca Juga:Mangkunegaran Tak Kunjung Punya Raja Baru, HKMN: 100 Hari Saja Belum!

Kenapa harus laki-laki dan di Mataram Islam sudah dijelaskan. Laki-laki harus didahulukan, karena merupakan imam. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini