SuaraSurakarta.id - Hingga saat ini masih belum ada tandan-tanda mengenai penerus tahta Pura Mangkunegaran usai KGPAA Mangkunegara IX meninggal.
Pihak keluarga sejauh ini juga belum ada pembahasan dan keputusan mengenai pengganti Mangkunegara IX.
"Belum, belum ada pembicaraan. 100 hari saja belum," ujar Ketua Himpunan Keluarga Mangkunegaran (HKMN), Satyotomo, Jumat (22/10/2021).
Ia menjelaskan, masih menunggu banyak hal, artinya tidak terburu-buru menentukan pengganti Mangkunegara IX.
Baca Juga:Polemik Penerus Raja Mangkunegaran, Paundrakarna: Saya Cucu Presiden Soekarno!
Karena Pura Mangkunegaran ini kan bukan seperti yang dulu sebagai pemimpin negara, kalau sekarang kan cuma nguri-nguri budaya.
"Ini kan urusan keluarga inti. Kuncinya nanti kesepakatan keluarga inti," sambungnya.
Sejauh ada tiga nama yang beredar luas di masyarakat sebagai calon pewaris tahta. Mereka adalah GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, yang merupakan anak pertama KGPAA Mangkunegara IX dari penikahannya dengan Sukmawati Sukarnoputri.
Selanjutnya GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, yang merupakan anak KGPAA Mangkunegara IX dari pernikahannya dengan Prisca Marina Yogi Supardi yang menjadi permaisuri.
Kemudian ada KRMH Roy Rahajasa Yamin, yang merupakan cucu dari Mohammad Yamin dan cucu KGPAA Mangkunegara VIII.
Baca Juga:Kesal Raja Mangkunegaran Belum Dipilih, Paundra: Saya Putra Dalem dan Cucu Soekarno
Satyotomo membantah jika nama-nama itu yang memunculkan bukan dari Pura Mangkunegaran.
Itu muncul dari masyarakat, sehingga jagan dijadikan sebagai acuan.
"Itu yang memunculkan bukan dari kami. Keputusan nanti ada di keluarga inti, kriteria yang menentukan dari keluarga juga," tandasnya.
Satyotomo pun enggan menjelaskan terkait postingan GPH Paundrakarna di media sosial yang ramai menjadi pembicaraan.
Ia pun meminta tidak perlu ditanggapi, sejauh ini untuk hubungan keluarga di Pura Mangkunegaran tidak ada apa-apa dan baik-baik saja.
"Saya pastikan tidak ada apa-apa. Mas Paundra memang sering menulis di medsos yang ada dibenaknya, jadi itu hanya postingan saja," ucap dia.
Pihaknya pun siap dengan siapapun yang akan menjadi pemimpin Pura Mangkunegaran nantinya.
Akan mendukung dengan pakem tatanan yang ada di Pura Mangkunegaran.
"Kita berharap yang penting tidak perlu terjadi apa-apa. Tapi berjalan dengan lancar dan sesuai kesepakatan bersama," terang dia.
Satyotomo menambahkan, sejauh ini belum ada apa-apa. Untuk 100 hari Mangkunegara IX akan jatuh pada 22 November nanti.
"Kalau setelah 100 hari ada kesepakatan keluarga akan disampaikan siapa pewaris tahta. Kalau belum ada kesepakatan untuk menentukan, maka harus menunggu dulu," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto