SuaraSurakarta.id - Persis Solo tengah mendapatkan tekanan dari para pendukungnya. Pelatih Kepala Eko Purdjianto, diminta segera diganti dan bertanggungjawab atas permainan buruk laskar Samber Nyawa.
Desakan itu terdengar saat ribuan para suporter Persis Solo mendatangi Stadion Manahan setelah laga Derbi Mataram pada Senin (15/11/2021) malam.
Para suporter kecewa saat Persis Solo kalah 0-1 dari PSIM Jogja. Dalam jalannya laga itu, Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Ferreira Tiago, berada di tribune tamu undangan. Jacksen Tiago menyaksikan jalannya Derbi Mataram hingga selesai.
Menyadur dari Solopos.com jaringan Suara.com, Nama Jacksen Tiago pun dikaitkan bakal memimpin skuad Laskar Sambernyawa menggantikan Eko Purdjianto. Akun media sosial Jacksen pun telah mengikuti akun media sosial milik Bos Persis Solo, Kevin Nugroho.
Baca Juga:Kalah di Laga Derbi Mataram, Pemain Persis Solo: Kritik Kami dengan Cara yang Baik!
Pemain Esport Persis Solo, Rizal Danyarta, yang merupakan tamu undangan Persis solo pun mengonfirmasi Jacksen Tiago menyaksikan laga derbi.
“Iya Jeckson berada di tribun menyaksikan laga Persis Solo,” kata Rizal Selasa (16/11/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama-nama pelatih seperti Nil Maizar, Salahudin, Yeyen Tumena, Liestiadi, hingga Widyantoro muncul sebagai calon pengganti Eko Purdjianto. Widyantoro yang kini melatih Perserang Serang menggantikan Putut Widjanarko itu dirasa mampu dan mengenal karakter Persis Solo.
Perwakilan Komunitas Suporter, Campus Bois, Aditomo Nugroho, mengeluarkan pernyataan tegas kepada para manajemen untuk segera mengembalikan kepercayaan publik Solo. Menurutnya, Eko dirasa sudah tidak mampu membawa Persis Solo ke performa terbaik sepanjang jalannya Liga 2. Ia mengakui sudah ada diskusi dengan manajemen beberapa waktu lalu terkait keresahan para suporter.
“Karena hasil space diskusi lalu teman-teman sudah menyampaikan semua kekurangan tim termasuk dengan Coach Eko. Beberapa pertandingan yang sudah dialami dan performa Persis Solo tidak menunjukkan peningkatan. Tetapi pihak manajemen tetap mempertahankan Eko,” kata dia.
Baca Juga:Soal Gerakan #EkoOut Usai Persis Solo Kalah, Gibran: Kalah Enggak Perlu Marah-marah!
Ia menambahkan tuntutan suporter secara resmi sudah mengemuka setelah ditahan imbang PSG Pati di laga pembuka putaran kedua. CB menyoroti permainan saat melawan PSG Pati juga laga-laga sebelumnya yang belum menunjukkan skema permainan yang baik. Manajemen sebelumnya berpendapat bahwa jalannya Liga 2 hanya sebentar dan jika ada pergantian pelatih merupakan langkah gambling.
“Liga 2 memang sebentar maka segera ambil keputusan merupakan langkah tepat daripada semakin menunggu. Manajemen jangan mempertahankan Eko dan jangan sampai sikap itu baru dikeluarkan pada delapan besar. Peluang lolos besar, sisa dua laga ini bisa jadi sarana adaptasi pelatih baru, supaya di babak delapan besar pelatih baru sudah terbiasa dengan kondisi Persis Solo,” kata Aditomo.