Wow! Ayam Ini Diyakini Bisa Mendeteksi Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Merapi, Benarkah?

Ayam yang berada di Bantul Yogyakarta ini diyakini bisa mendeteksi gempa bumi dan gunung meletus

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Oktober 2021 | 11:14 WIB
Wow! Ayam Ini Diyakini Bisa Mendeteksi Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Merapi, Benarkah?
Dwi Susanto bersama ayamnya yang diyakini bisa mendeteksi gempa bumi dan eruspsi gunung merapi, Rabu (27/10). [Solopos.com/Harian Jogja/Jumali]

SuaraSurakarta.id - Mendeteksi gempa bumi dan erupsi gunung merapi  menjadi hal yang tabu jika dilakukan oleh seekor ayam. Namun rupanya hal itu diyakini bisa dilakukan oleh ayam yang dimiliki oleh warga Bantul, Yogyakarta. 

Menyadur dari Solopos.com, warga Pereng Wetan RT 055, Argorejo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Dwi Susanto, 33, sukses mengembangbiakan ayam ringneck pheasant. Selain berharga jutaan rupiah, ayam dari Tiongkok itu dipercaya mampu mendeteksi gempa bumi dan erupsi gunung merapi.

“Jadi ayam-ayam ini akan berkokok cukup lama sebelum ada gempa ataupun gunung meletus. Kira-kira sekitar 5 sampai 10 menitan,” kata Dwi, Rabu (27/10/2021).

Dwi mengklaim apa yang dia ungkapkan bukan upaya menaikkan harga ayam kategori hias ini. Sebab, hal ini sesuai pengalamannya. Saat itu tahun 2014, ayam dengan warna bulu indah tersebut tidak berhenti berkokok. Tidak berselang lama, Gunung Kelud meletus.

Baca Juga:Resep Mie Ayam Super Mantul, Terbukti Laris untuk Jualan Bertahun-tahun

“Gempa Pangandaran kemarin juga ayam ini tidak berhenti berkokok,” jelasnya.

Dwi menduga ada bagian tubuh dari ayam ini yang berfungsi sebagai sensor gempa dan gunung meletus.

“Mungkin di bagian kepala ini kan ada bulu seperti antena,” katanya.

Menurut Dwi, karena keunikan itulah banyak orang membeli ayam ini. Harga ayam yang dapat menyesuaikan terhadap habitat baru dan tak mudah stres itu Rp5 juta per pasang untuk anakan. Harga ayam pheasant indukan mencapai Rp10 juta per pasang.

“Biasanya saya jual ke Jabodetabek dan beberapa kota besar,” ungkapnya.

Baca Juga:Tak Ketinggalan Tren, Sisca Kohl Bikin Es Krim Geprek Lengkap dengan Ayam dan Sambal

Mengenai awal mula mengembangbiakan ayam tersebut, Dwi mengaku sengaja mengimpor ayam itu dari Amerika Latin pada 2012. Meskipun ayam impor, perawatan ayam dengan ciri khas bulu yang menarik itu tidak sulit.

“Sama kok seperti ayam lainnya. Harus pakai kandang juga,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak