SuaraSurakarta.id - Calon penerus takhta penguasa Kerajaan Mangkunegaran Kota Solo masih menjadi tanda tanya.
Menyadur dari Solopos.com, Gusti Pangeran Haryo (G.P.H) Paundrakarna Jiwo Suryonegara atau sering disapa Paundra memberikan memberikan pernyataan soal penerus raja Mankunegara.
Paundra memberikan pernyataan politik melalui media sosial yang juga dikirim melalui pesan Whatsapp kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Dalam pesan tersebut Paundra mengirimkan konten berupa tangkapan layar status media sosialnya. Pada intinya dia meminta kepada semua pihak untuk tidak menyepelekan dirinya.
Baca Juga:Pengganti KGPAA Mangkunegara IX, Cucu Bung Karno Atau Bhre Cakrahutomo?
“Anggap saja ini adalah sebuah pernyataan politik saya nggih poro sedulur lan berbudi pekerti luhur. Mulut saya dan perkataan saya adalah “bom waktu” untuk siapa yang tidak baik. Dan saya sebagai insan manusia berKetuhanan dan sebagai putera Mangkunegaran saya memiliki hak prerogatif untuk bicara. Jangan menyepelekan diri saya nggih karena Melati, angsar/karma buruk dan kuwalat adalah ganjarannya, salam,” terang Paundra, Jumat (15/10/2021).
Paundra mengingatkan semua orang untuk menghargai dirinya dan keluarganya. Sikap saling menghargai ini menurutnya sangat penting agar kehidupan berjalan dengan damai.
“Hargailah dan orangkanlah saya, hargailah para pendahulu, hargailah eyang saya Presiden Soekarno, hargailah ayahanda saya, hargailah ibu saya, hargailah adik semata wayang saya, hargailah Keluarga Besar Mangkunegaran terlebih haruslah menghargai Abdi-abdi/kawulo alit di Puro Mangkunegaran agar rasa respek, sikap baik saya dan ketulusan dari saya/dari kami pada panjenengan-panjenengan tidak hilang dan tidak berubah menjadi kebencian,” sambung dia.
Paundra menegaskan menjadi raja bukanlah suatu kompetisi dan ajang pencitraan demi kepentingan pribadi yang dilandasi ego semata.
“Untuk menjadi raja itu bukanlah sebuah kompetisi, bukanlah pemilih legislatif, bukanlah ajang pencitraan, bukanlah dengan kepentingan pribadi yang dilandasi ego dan ambisi pribadi apalagi golongan. Tetapi tidak lain dan tak jua adalah mutlak atas kuasa, atas kasih, atas kehendak, atas rahmat dan bimbingan dari Gusti Allah SWT Tuhan seru sekalian alam beserta para pendahulu,” sambung dia.
Baca Juga:Soal Siapa yang Naik Tahta, Keluarga Raja Mangkunegaran Masih Enggan Bicara
Dia juga mengingatkan bahwa statusnya merupakan cucu Presiden Sukarno dan cucu Kanjeng Gusti Mangkunagoro VIII.
- 1
- 2