Potret Antusiasme Siswa dan Guru SD di Solo Jalani Tes Swab PCR

Sejak pagi para siswa dan guru melakukan PCR untuk evaluasi Pendidikan Tatap Muka (PTM) guna memastikan tidak ada klaster baru penyebaran Covid-19.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 16:00 WIB
Potret Antusiasme Siswa dan Guru SD di Solo Jalani Tes Swab PCR
Terlihat Siswa Sekolah Dasar Mojosongo V melakukan sampel test usap PCR yang dilakukan dari Dinkes Kota Solo, Kamis, (13/10/2021). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, melakukan test usap PCR secara massal dan acak, di sejumlah tempat belajar mengajar di Bengawan.

Diantaranya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mojosongo V dan VI. Sejak pagi para siswa dan guru melakukan PCR untuk evaluasi Pendidikan Tatap Muka (PTM) guna memastikan tidak ada klaster baru penyebaran Covid-19.

"Jadi ini untuk evaluasi PTM, program dari Kementrian Kesehatan kita lakukan evaluasi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih.

Siti yang kerap disapa Ning tersebut, menjelaskan terdapat 30 orang baik dari siswa maupun guru yang melaksanakan sampel PCR tersebut.

Baca Juga:Duh! Persis Solo Buka Loker, Warganet Singgung Soal Lowongan Pelatih

"Satu persatu mereka diambil sampel usapnya, untuk selanjutnya diperiksa dengan metode PCR."

Selain itu, Ning menambahkan saat ini sudah di hari kedua, dilakukannya pengambilan sampel PCR.

"Nanti ada jadwal, sampelnya itu ditetapkan 29 orang untuk PCR,  yang terdiri sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, dan sekolah lanjutan," paparnya.

Sementara penjadwalannya tambah Ning, sudah ditentukan dalam pelaksanaannya yaitu dari tanggal 13,14,15, dan terakhir tanggal 21, Oktober 2021.

"Rencananya nanti akan kita lakukan secara berkala, mungkin setiap bulan kita lakukan evaluasi untuk test usap PCR."

Baca Juga:Tiga Pemain Muda Dibawa Timnas, Ini Susunan Pemain PSIS Semarang Lawan Persik Kediri

Sementara dengan adanya sampel test usap PCR tersebut diharapkan PTM di Solo jauh dari klaster baru penyebaran Covid 19.

News

Terkini

FIFA telah membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

News | 12:00 WIB

Pihak Telkom sebenarnya sudah mengembalikan sebesar Rp500 miliar ke PT Sigma Cipta Caraka, namun sisanya sebesar Rp1,7 triliun belum dibayarkan hingga saat ini.

News | 23:35 WIB

Hal ini terjadi mengenai polemik soal dibatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, karena ada penolakan Timnas Israel.

News | 18:40 WIB

Setelah purna tugas, host agreement dilanjutkan Gibran Rakabuming Raka selaku Wali Kota Solo selanjutnya.

News | 16:18 WIB

Polisi masih memeriksa sudah memeriksa saksi dan menunggu hasil cek laboratorium forensik (labfor) di Semarang terkait daging tersebut.

News | 15:00 WIB

Ada tiga spanduk protes yang dibentangkan di pinggir jalan.

News | 14:51 WIB

Akibat penolakan Timnas Israel FIFA akhirnya membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

News | 13:20 WIB

Penangkapan kedua tersangka itu sendiri didasari informasi yang diberikan seorang pedagang petasan berinisial EM.

News | 11:28 WIB

Rencananya kedua pemain akan bertolak menuju Jakarta pada tanggal 31 Maret untuk memulai rangkaian pemusatan latihan.

News | 11:06 WIB

Salah satu petinggi Persis Solo, Kevin Nugroho mengungkapkan rencana uji coba itu setelah bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (30/3/2023).

News | 20:45 WIB

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung mengundang bos Persis Solo Kevin Nugroho usai Indonesia gagal sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Kamis (30/3/2023).

News | 20:08 WIB

Bayi cantik itu tersebut lahir dengan berat 4,2 Kg dan panjang 51 sentimeter di tanggal cantik.

News | 17:13 WIB

Seperti diketahui, dua gubernur itu mengungkapkan pernyataan terkait penolakan Timnas Israel main di Piala Dunia U-20.

News | 16:29 WIB

Sebelumnya, dia dilaporkan seorang rentenir bernama Rini Margaretha terkait kasus utang piutang hingga duduk di kursi pesakitan.

News | 14:22 WIB

Okupansi hotel selama Ramadhan ini bisa mencapai 50 persen

News | 12:53 WIB
Tampilkan lebih banyak