SuaraSurakarta.id - Puluhan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar aksi damai untuk memperingati kejadian-kejadian setiap bulan September.
Aksi yang berlangsung di depan Kampus UNS tersebut berharap Kepada Pemerintahan Jokowi untuk menuntaskan masalah HAM berlangsung di depan kampus, Boulevard UNS, Kamis (30/9/2021).
"Sebenarnya aksi yang dilakukan pada 30 September ini adalah aksi peringatan September "hitam", " ujar salah satu peserta aksi, Nurul.
Selain itu, aksi tersebut sebagai bentuk memperingati peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia mengenai pelanggaran HAM dan Keadilan.
Baca Juga:Kasus PHK hingga Karyawan Unjuk Rasa, PT GS Battery Semarang Beri Penjelasan Lengkap
"Menelisik sejarah, tentang kekerasan ataupun pelanggaram HAM, dan tragedi kemanusian yang terjadi di bulan September patut kita peringati," paparnya.
Aksi yang membawa sejumlah spanduk, yang bertuliskan September Hitam, HAM dan Keadilan tersebut, Nurul menjelaskan banyak rentetan kasus pelanggaran yang masih abu-abu menurutnya.
"Seperti kasus Tanjung Priok, tragedi Trisakti, Salim Kancil, Munir, serta KPK," urai Nurul.
Dalam aksi damai yang berlangsung mulai pukul 16.19 WIB, Nurul juga menambahkan, menurutnya pemerintahan di bawah komandan Presiden Jokowi sudah berjanji untuk menuntaskan.
"Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga sudah berjanji akan menuntaskan segala kasus yang mengenai pelanggaran HAM di Indonesia," papar Nurul.
Baca Juga:Orang Tua Siswa SMAN 10 Samarinda Kembali Gelar Aksi, Soal?
"Kita ingin mengatakan kepada khalayak umum, pasalnya permasalahan negara yang ada ini seperti masalah HAM banyak yang belum dituntaskan," tambahnya.
Dalam giat tersebut satu persatu peserta aksi juga melakukan pembacaan puisi, dengan tema September "hitam".
Selain membawa spanduk, mereka juga membawa beberapa gambar korban pelanggaran HAM seperti Munir, Gedung KPK, serta foto deretan orang hilang yang diduga menjadi korban pelanggaran HAM.
Hingga petang tadi, puluhan peserta aksi akhirnya membubarkan dengan aman dan tertib, dan berlangsung dengan prokes ketat, seperi jaga jarak, memakai masker.
Kontributor : Budi Kusumo