SuaraSurakarta.id - Tidak diduga, pria asal Sragen merancang mobil mewah Lamborghini Aventador SV tiruan atau KW.
Ia adalah Supriyanto, 43, pria lulusan SMK asal Margorejo, Jono, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Pria asal Sragen itu menyulap mobil sedan Honda Accord Mestro keluaran 1993 menjadi Lamborghini KW.
Menyadur dari Solopos.com, saat ini, proyek pengerjaan Lamborghini KW itu masih berlangsung sekitar 80%. Hasil restorasi mobil secara ekstrem yang dimulai sejak 2018 itu pun sudah terlihat wujudnya.
Baca Juga:Gua Kuno Ditemukan di Sragen, Konon Katanya Bisa Menampung Warga Satu Kampung
Mobil Lamborghini KW yang masih setengah jadi itu bisa dilihat di bengkel pria yang lebih akrab disapa Gondrong itu di jalan Gabugan-Sragen, tepatnya di Dukuh Margorejo, Desa Jono, Tanon.
“Idenya lahir saat ngobrol sama teman-teman. Satu teman kami yang bekerja di Korea Selatan jadi donatur. Saya sebagai pengarah ide dan dibantu dua teman sebagai mekanik umum dan elektronik,” papar Supriyanto, Sabtu (25/9/2021).
Supriyanto mengakui dirinya belum pernah melihat langsung wujud Lamborghini asli yang seharga miliaran rupiah itu. Walau begitu, tekadnya bulat untuk merestorasi Honda Accord menjadi Lamborghini KW.
Ia mendapat banyak referensi mengenai wujud dari Lamborghini KW melalui pencarian di Google.
Ia sengaja memilih gambar dengan ukuran cukup besar untuk diunduh sekaligus dicetak. Gambar Lamborghini itu jadi referensi utama untuk membikin mobil hypersport itu.
Baca Juga:Heboh! Batu di Sragen Tak Bisa Dipindah, Sempat Datangkan Ekskavator Tapi Tetap Gagal
“Untuk kap mesin kami pindah dari depan ke belakang. Sasisnya tinggal bagian tengah yang masih ori [orisinal]. Jok tinggal dua di bagian depan. Lainnya sudah berubah,” ujar Supri.
Untuk mendapatkan desain yang lebih detail, dibutuhkan pencermatan dan ketelitian. Dia mengukur dengan detail skala bagian per bagian dari bodi Lamborghini KW itu.
“Biar ukurannya mendekati bentuk aslinya, kita main skala aja. Untuk membentuk bodinya, saya hanya butuh peralatan seadanya seperti palu, gergaji, plat besi dengan ketebalan 1 mm. Untuk interior, saya memakai PVC lembaran. Semua dibuat secara manual tanpa mesin cetak,” papar Supri.