SuaraSurakarta.id - Tiga pejabat Pemkot Solo jadi korban pemerasan seorang residivis bernama Andri Supriyanto.
Selain satu kepala dinas, salah satu korban berinisial HN adalah mantan ajudan Presiden Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta jajaran Pemkot Solo lebih hati-hati menyusul adanya kasus pemerasan yang dialami tiga anak buahnya.
Gibran meminta para pejabat tidak menanggapi apabila ada seseorang yang meminta sejumlah uang.
Baca Juga:Masih Cedera Metatarsal, Bek Persis Marcell Januar Urung Dipanggil Timnas U-18
“Saya minta hati-hati, jangan ditanggapi,” ujarnya diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (30/8/2021).
Lebih lanjut, Gibran menyerahkan penanganan kasus pemerasan itu ke Polresta Solo. Sedangkan mengenai pejabat yang menjadi korban pemerasan, Gibran mengaku sudah menemui mereka dan mengajak bicara.
“Saya pesan, hati-hati. Kalau ada masalah seperti itu langsung lapor saja ke polisi,” imbuhnya.
Sebagaimana diinformasikan, tiga pejabat Pemkot Solo menjadi korban pemerasan oleh seorang pria bernama Andri Supriyanto. Warga Pasar Kliwon, Solo, itu ditangkap Tim Jatanras Polda Jateng pada Minggu (29/8/2021) pagi.
Andri diduga memeras tiga pejabat Pemkot Solo dengan nilai total Rp62.750.000. Perinciannya, korban Ts diperas senilai Rp 60 juta, korban HN Rp 2,5 juta dan korban T Rp 250.000.
Baca Juga:PPKM Diperpanjang Hingga 6 September 2021, Solo Raya Turun ke Level 3