Data Kasus Covid-19 Tidak Sinkron, Gibran Sebut Tidak Hanya Solo : Soloraya Perlu Kompak!

Data kasus Covid-19 tidak sinkron, Gibran pun menemukan tidak hanya di Kota Solo melainkan daerah di Soloraya

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 19 Agustus 2021 | 15:25 WIB
Data Kasus Covid-19 Tidak Sinkron, Gibran Sebut Tidak Hanya Solo : Soloraya Perlu Kompak!
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat menyerahkan bantuan oksigen konsentrator kepada Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Kompleks Kantor Bupati Sukoharjo, Senin (16/8/2021). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Data kasus Covid-19 tidak sinkron bukan hanya dialami oleh Kota Solo saja, tapi juga daerah di Soloraya

Sehingga kondisi ini membuat status daerah di Soloraya dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih masuk Level 4. 

"Kita sudah. Tapi memang perlu sinkronisasi dan verifikasi data ke provinsi dan pusat, datanya itu beda-beda," ujar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (19/8/2021).

Gibran menegaskan, untuk penanganan kasus Covid-19 itu daerah Soloraya harus kompak dan bersama-sama.

Baca Juga:Hujan Lebat, Mobil Carry Nyaris Terbelah Tertimpa Pohon Tumbang, Ini Kondisi Penumpangnya

Sebenarnya daerah di Soloraya itu untuk angka kepatuhannya paling tinggi. Ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

"Kita di Soloraya termasuk yang paling patuh. Angka kepatuhannya itu paling tinggi," ungkap dia.

Menurutnya, kepatuhannya itu seperti pemakaian masker, vaksinasi, tracing termasuk tinggi. Tapi memang untuk penanganan Covid-19 se Soloraya harus kompak.

Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]

Kalau Kota Solo sendiri sudah baik, tapi inikan aglomerasi dengan daerah se Soloraya.

"Perlu kekompakan se Soloraya. Itu nanti monggo kabupaten-kabupaten disekitar Solo harus digenjot lagi," katanya.

Baca Juga:Ada 1.200 Pelanggaran, PPKM Level 4 Tak Sepenuhnya Dipatuhi Masyarakat Kota Solo

Gibran meminta meski sebagian besar masyarakat sudah di vaksin tetap harus menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

"Jangan karena sudah di vaksin kemudian tidak prokes. Saya saja yang sudah dua kali vaksin juga masih bisa kena," ujar Gibran.

Sementara itu Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan ada tiga daerah di Soloraya yang masih tinggi. Ketiga daerah itu adalah Sragen, Boyolali, dan Klaten.

Sementara untuk Karanganyar, Sukoharjo, dan Wonogiri mendekati normal untuk penyebaran kasusnya.

"Kalau ketiga itu sudah normal turun sampai di bawah 1.000. Saya kira minggu depan kita sudah di level 3. Sudah bisa pelonggaran. Wonogiri biarpun tinggi nggak masuk di klaster itu," tandas dia.

Teguh menambahkan, data Solo dan daerah di Soloraya di dengan provinsi serta pusat tidak sama.

"Data kita tidak sama dan bedanya sampai 2.000. Urusan data akan kita selesaikan dua hari ke depan," ucapnya. 

Kasus Covid-19 di Kota Solo sudah menurun dibawah angka 1.000 kasus. Dia berharap minggu depan Solo bisa turun Level 3 atau Level 2. 

Sehingga nantinya bisa menyesuaikan aturan PPKM yang ada

"Saya yakin minggu depan, kita sudah masuk Level 3. Jadi kita bisa melonggarkan PPKM," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini